Jumat, 17 Oktober 2014

Karena Itu Cinta

Karena itu Cinta
Cinta dalam persahabatan begitu indah. Ia menjadi penguat dan perekat. Ia memberi kekuatan dan motivasi untuk melangkah maju ke depan. Tetapi cinta itu suci yang harus dijaga agar tidak terkotori dan ternodai.
Pondasi cinta yang agung adalah cinta seseorang kepada saudaranya yang berasaskan cintanya karena Allah. Cinta yang terbangun diatas ketaatan dan ketulusan dalam menuju cintaNya dan mengharap ridha dan rahmatNya. Seperti itulah yang diajarkan sang kekasih kita baginda Rasulullah saw kepada kita agar menjalin cinta karena cintaNya. Dari lidah sucinya ia bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم  ، يقول : (( قَالَ الله  عز وجل: المُتَحَابُّونَ في جَلالِي ، لَهُمْ مَنَابِرُ مِنْ نُورٍ يَغْبِطُهُمُ النَّبِيُّونَ وَالشُّهَدَاءُ )) . رواه الترمذي
“Allah berfirman: orang-orang yang saling mencintai karena keagunganKu, bagi mereka minbar-minbar cahaya yang mana para nabi dan syuhada merasa iri bangga kepada mereka”. HR. Al-Tirmidzi
Lebih dari itu, Rasulullah saw mengajarkan umatnya supaya ketika ia mencintai saudaranya didasarkan karena cintanya kepada Allah bukan karena nafsu sesaat. Sehingga cinta tersebut mampu membawanya menjadi lebih baik dan lebih mentaati Allah swt. Sungguh indah ketika Rasulullah saw membangun masyarakat Madinah, langkah pertama dalam membangun masyarakat tersebut adalah menumbuhkan rasa cinta dalam ukhuwah (persaudaraan) di antara mereka, maka ketika cinta tersebut telah tertanam dalam hati mereka dan semakin tumbuh subur, ukhuwah yang mereka bangun sangat kuat dan tak lapuk oleh masa, tak roboh oleh terjangan badai ujian. Mereka saling berbagi, saling menolong bahkan saling berkorban harta dan nyawa sekalipun untuk saudaranya. Karena cintaNya, cinta mereka tumbuh dan terjaga.
Sebagaimana kisah Mu’adz ketika berada di salah satu masjid di Damaskus, ia didatangi oleh seseorang, lalu dikatakan kepadanya, “demi Allah, sungguh aku mencintaimu karena Allah”, jawabnya:”karena Allah?”,balasnya:”iya”. Kata mu’adz:”karena Allah?,balasnya lagi:”iya”. Kemudian muadz menarik bajunya dan mendekatkan dirinya seraya berkata: “sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: Allah swt berfirman: “CintaKu wajib bagi orang yang saling mencintai karenaKu,  orang yang saling duduk karenaKu, orang yang saling berkunjung karenaKu, dan orang yang saling memberi karenaKu”. HR. Imam Malik di dalam Muwattha’.
Inilah cinta yang menjadi sifat salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah di padang mahsyar kelak di hari tidak ada naungan kecuali hanya naunganNya. Yaitu cinta dua orang yang saling mencintai karenaNya, atau dua orang yang saling berpisah karenaNya. Begitu juga, inilah sifat orang yang akan merasakan manisnya keimanan ketika cintanya kepada saudaranya didasarkan karena cintanya kepada Allah, bukan nafsu sesaat.
Cinta karena Allah itulah cinta sejati, cinta hakiki, cinta yang akan bermuara ke syurga yang abadi. Karenanya, cintailah cinta karena cintaNya. Wallahu a’lam
Ahqarul wara al-faqir Dzulkifli Amnan al-syarafani al-Qudsy
Jum’at, 23:12,17 oktober 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger