IDEOLOGI SYIAH DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
DZUL KIFLI HADI IMAWAN, Lc
MUQODDIMAH
Syiah adalah suatu sekte yang mengatasnamakan pengikut ali bin abi
tholib dan menisbahkan kepadanya imamah. Sejarah tentang syiah sudah banyak
ditulis dibeberapa kitab seperti almilal wa alnihal, alfarqu baina alfiroq,
almausu’ah alsyamilah lilfiroq almu’ashiroh dan kitab lainnya.
di dalam makalah ini penulis membahas tentang ideologi syiah,
kelompok-kelompoknya[1],
penyebarannya baik di dunia, lebih khusus lagi di indonesia. Lebih spesific
lagi, dalam pembasan ini mengarah kepada syiah imamiyah atau istna asyariah.
Hal itu dikarenakan syiah tersebut adalah syiah yang paling berbaahaya dan
paling banyak pengikutnya serta paling luas penyebarannya di dunia saat ini.
Terutama di indonesia, syiah imamiyah banyak melakukan taqiyah dengan halus
yaitu berbaur dengan masyarakat indonesiaa dengan tujuan menarik simpatik
mereka dan dapat diterima untuk mewujudkan misi mereka mensyiahkan umat ahlu
sunnah wal jama’ah indonesia.
Terutama di indonesia, masyarakatnya banyak yang masih awam dan
belum sepenuhnya mengetahui akan hakikat syiah dan pemikirannya yang banyak
bertentangan dengan ahlus sunnah waljama’ah. Banyak diantara mereka yang
terkelabui dan tertipu dengan pesona dhohir mereka atau lembaga-lembaga sosial
mereka yang giat memberi bantuan, tetapi dibalik itu semua mereka
menyembunyikan visi-dan misi mereka supaya terwujud di indonesia. Oleh karena
itu, di dalam materi ideologi harakah islamiyah, saya menulis tentang syiah di
karenakan beberapa hal, diantaranya sebagaiana ungkapan arab, : “pelajarilah
bahasa suatu kaum, niscaya kalian akan aman dari konspirasi mereka” dari
kaidah tersebut, kalau bahasa saja perlu diperhatikan terlebih lagi ideologi
suatu sekte yang mengatasnamakan islam tetapi dalam praktek keagamaan tidak
sesuai dengan islam itu sendiri. Sehingga dengan mengetahui ideologi mereka
kita tahu bagaimana dan seharusnya menyikapinya dan menyampaikan pada umat
islam indonesia sehingga terhindar dari pemikiran-pemikiran sekte syiah
imamiyah dan konspirasi mereka.
I.
.
PENGERTIAN SYIAH
A. Syiah Menurut Bahasa
syiah berarti pengikut atau penolong.[2]
Hal ini sebagaimana firman allah swt :
كما
فعل بأشياعهم من قبل (سبأ : 54 )
Di almishbah almunir : syiah berarti pengikut dan penolong, setiap
orang yang membuat kelompok pada suatu masalah disebut syiah. Kemudian syiah
menjadi kata khusus pada kelompok tertentu. [3][4]
B. Syiah Imamiyah
Syiah imamiyah dubelas adalah sebuah kelompok umat islam yang
berpegang teguh kepada keyakinan bahawa ali yang berhak mewarisi khalifah,
bukan abu bakar, umar, dan ustman. Diyakininya ada 12 imam . imam yang terakhir
kata mereka menghilang masuk dalam gua
di samara. Sekte imamiyah inilah yang bertentangan dengan ahli sunnah
wal jamaah dalam pemikiran dan ide-idenya yang spesific. Mereka sangat
berambisi menyebarkan madzhabnya ke segenap penjuru dunia islam. [5]
Imam syahrostani di dalam almilal wa alnihal menyebutkan : “syiah
adalah orang-orang yang mengikuti ali secara khusus, dengan mengatakan bahwa
imamah untuk ali secara nash, wasiat, baik secara terang-terangan maupun
sembunyi. Dan menyakini bahwa keimamahan tidak keluar dari keturunannya,
seandainya keluar maka hal itu terjadi secara dlolim atau taqiyah darinya.
Perkara keimamahan bukan lah perkara umum pilihan orang umum, tetapi itu adalah
perkara prinsip. Begitu juga keyakinan mereka akan bahwa pemimpin mereka wajib
maksum dari segala dosa besar dan kecil.
Syiah terbagi menjadi lima firqoh yaitu kaisaniyah, zaidiyah,
imamiyah, ghulah, ismailiyah. Sebagian mereka ada yang condong ke mu’tazilah
dan sebagian lain condong ke sunnah, dan yang lain ke tasybih. [6]
dari lima kelompok tersebut, imam syahrostani menjelaskan bahwa syiah terpecah
menjadi 20 kelompok, yaitu Kaisaniyah, mukhtariyah, asyimiyah, Haritsiyah,
Bayaniyah, Rozamiyah, Zaidiyah, Jarudiyah, Sulaimaniyah, Sholihiyah &
batariyah, Imamiyah, Baqiriyah dan ja’fariyah, Nawusiyah, afthohiyah,
syamithiyah, musawiyah, mufdhilyiah, ismailliyah, istna asariyah, gholiyah,
sabaiyah, kamiliyah, ulbaiyah, mughiriyah, mansuriyah, khithobiyah, kiyaliyah,
hisyamiyah, nukmaniyah, yunusiyah,
nashiriyah ishaqiyah.[7]
II.
PEMIKIRAN-PEMIKIRAN
SYIAH IMAMIYAH
Pemikiran - pemikiran syiah banyak yang menyelisihi pemahaman ahlus
sunnah wal jamaah dalam memahami ajaran islam, adapun penjelasannya sebagai
berikut:
1. Dalam Bidang Aqidah
Syiah menganggap bahwa ilmu tauhid adalah ilmu yang paling sesat
bertolak belakang dengan pandangan ahli sunnah wal jamaah yang meyakini bahwa
ilmu tauhid adalah ilmu yang utama. Diantara kesesatan syiah (duabelas) dalam
bidang akidah adalah :
a. keyakinan dalam menyertakan ali bin abi tholib dalam
persaksian yang diberikan kepada
rosulullah saw. Hal itu karena mereka menakwilkan ayat allah : (al-a’raf : 172)
dan mengatakan : muhammad adalah rosulullah sedang ali adalah amirul mukminin.[8]
b. keyakinan bahwa asma allah adalah hadis (sesuatu yang baru,
bukan qodim). Dan keyakinan bahwa yang dimaksud asmaullah adalah para aimmah
syiah (pemimpin syiah). Mereka menakwilkan firman allah swt di dalam surat
al-a’raf : 180, “demi allah, kamilah asmaul husna, yang mana allah tidak
menerima amalan seorang hamba kecuali dengan mengenal kami (ma’rifah)”[9]
c. pengingkaran mereka bahwa orang mukmin dapat melihat allah pada
hari kiamat.
Berkata kasyani, : “maka siapakah orang yang lebih sesat dan keliru
dari pada orang yang mengaku mampu melihat allah swt dengan mata ini, tidak mampu mata melihat sinar matahari
karena silau. Apalagi kepada allah swt.”[10]
d. keyakinan mereka bahwa para pemimpin mereka (aimmah) dapat
mengetahui alam ghoib
disebutkan di akhir tauhid alshoduq : “dan sesungguhnya mereka
mengetahui ilmu yang sudah ada dan ilmu yang akan terjadi sampat hari kiamat”.[11]
e. syirik dalam ketaatan (syirik altho’ah)
mereka meyakini bahwa allah menyertakan pemimmpin mereka untuk
ditaati bersama rosulullah saw. Apa yang mereka halalkan adalah apa yang
dihalalkan allah, dan apa yang mereka haramakan adalah apa yang diharamkan
allah. Dan orang yang menolak mereka berarti menolak allah . berkata khumaini,
: “madzhab kami menyatakan bahwa semua perintah dari pemimpin kami maka harus
dijalankan”. [12]
f. menjadikan kufah sebagai tanah suci
mereka meyakini bahwa kufah adalah tanah suci seperti makkah dan
madinah, karena ali telah menjadikannya sebagai tanah suci seperti allah telah
menjadikan makkah sebagai tanah suci dan rosulullah saw menjadikan madinah
sebagai tanah suci.
Kasyani meriwayatkan :
“amirul mukminin berkata : makkah adalah tanah suci allah, madinah adalah tanah
suci rosulullah saw, sedang kufah adalah tanah suci ku, barangsiapa yang
menentang maka allah yang akan menjadi musuhnya”. [13]
g. berdoa kepada selain allah
mereka berdoa kepada ali, dan
para pemimpinnya (aimmah) dan menisbahkan perbuatan itu kepada ahli
bait.
h. bertabarruk kepada tempat-tempat tertentu seperti karbala, makam
husain dan diantara dua gunung thus
mereka meyakini bahwa tempat-tempat tersebut adalah tempat
dikabulkannya doa. Kasyani meriwayatkan : “abu ja’far berkata : allah swt
menciptakan karbala sebelum menciptakan ka’bah dua puluh empat ribu tahun…..dan
allah menjadikannya sebagai tanah yang paling baik di syurga.”
Begitu juga kasyani meriwayatkan, “dari abu abdillah: di dalam
tanah makam husain terdapat obat dari segala penyakit, dialah obat yang besar
(ampuh)”.
“diantara gunung thus ada segenggam tanah dari syurga, baraang
siapa yang masuk kedalamnya, maka ia aman dari api neraka”.[14]
i. merayakan id alghodir 18 dzul hijjah
mereka meyaakini bahwa pada hari itu rosulullah saw menjadikan ali
sebagai kholifah sesudahnya. Bahkan hari tersebut lebih agung daripada hari
raya idul fitri dan idul adha, kasyani meriwayatkan bahwa berpuasa pada hari
ghodir khum seperti berpuasa sepanjang umur dunia.[15]
j. keyakinan mereka terhadap alqur’an
sebagian mereka meyakini (alghulat) bahwa telah terjadi perubahan
di dalam alqur’an. Sebagian mereka meyakini tidak terjadi perubahan di dalam
alqur’an tetapi mereka merubah kandunganya dan menakwilkan sesuai dengan akidah
dan hawa nafsu mereka. [16]
k. mencaci maki kibar sahabat dan mengkafirkan mereka.
l. pada masa awal, mereka bermadzhab seperti pendahulunya dalam
bidang akidah, tetapi setelah rentang waktu yang panjang mereka berselisih, ada
yang bermadzhab muktazilah, waidiyah, tafdhiliyah, ikhbariyah, musyabbihah,
salafiyah, dan orang yang tersesat dari jalan allah.[17]
2. Dalam Masalah Nubuwah (Kenabian)
Diantara Kekeliruan syiah dalam bidang nubuwah
A. Ishmah
mereka meyakini bahwa para pemimpin mereka maksum seperti
rosulullah saw. Alshoduq berkata “keyakinan kami bahwa para nabi, para rosul,
para aimmah, para malaikat mereka semua maksum (dijaga dan disucikan dari
segala kotoran, dan mereka tidak berbuat dosa kecil maupun besar. ..”.[18]
B. Pemimpin syiah lebih utama dari pada para Nabi dan Maliakat
berkata muhammad baqir alsyari’ati : “tidak diragukan bahwa mereka
lebih baik dari para nabi dan para malaikat, dan merekalah tonggak imamah dan
khilafah”. [19]
3. Dalam Masalah Imamah
a. imamah sesuai keyakinan
mereka harus dengan tekstual. Imam terdahulu harus menentukan imam penggantinya
secara tekstual dan langsung ditunjuk orangnya, bukan dengan bahasa isyarat.
Imamah sesuatu yang sangat penting, yang tidak boleh terpisahkan antara
rosulullah saw dengan umat dan tidak boleh dibiarkan masing-masing orang
menyampaikan pendapatnya tentang imamah sendiri-sendiri. Justru harus
ditentukan seseorang menjadi tempat bertanya dan rujukan.[20]
Berkata muhammad ridho mudoffir, : “kami meyakini bahwa imamah
adalah salah satu asas agama, tidak sempurna iman kecuali dengan meyakini
adanya imamah…”[21]
B. Bada’
yaitu faham yang menyakini bahwa allah bisa salah dalam menetapkan
sesuatu. [22]
hal itu karena mereka menakwilkan surat alro’du ayat 34, dan
berkata bahwa allah telah menjanjikan kepadaku sesuatu tetapi yang ada
sebaliknya.
c. Taqiyah
dianggapnya sebagai salah satu pokok ajaran agama. Barangsiapa yang
meninggalkan taqiyah sama hukumnya meninggalkan sholat. Barangsiapa yang
meninggalkannya sebelum ia tampil maka ia telah keluar dari agama allah dan
agama imamiyah. Diriwayatkan bahwa tidak ada yang lebih dicintai allah di bumi
ini melainkan taqiyah.[23]
d. Raj’ah
orang yang perrtama berpendapat raj’ah dalam syiah adalah abdullah
ibn sab’ah yahudi, dengan berkata : “saya kagum pada orang yang berkata isa
akan kembali tetapi tidak berkata muhammad akan kembali. Maka ketika ali
terbunuh, ia mulai menyebarkan isu bahwa ali belum terbunuh, tetapi diangkat ke
langit dan akan kembali lagi ke dunia.”[24]
4. DALAM BIDANG FIKIH
A. Nikah Mut’ah (Kawin
Kontrak)
syiah imamiyah menghalalkan nikah mut’ah dan allah memberi pahala
banyak bagi yang melakukannya. mereka berdalil dengan surat alnisa’ ayat 24.
b. I’adah alfarj
mereka myakini bahwa meminjam atau meminjamkan kemaluan hukumnya
boleh. Maksudnya sebagaimana dijelaskan oleh sayyid husain almusawi; “seseorang
memberikan istrinya atau budaknya kepada orang lain, maka halal baginya
bersenang-senang dengannya (berhubungan badan/ jima’) dan berbuat sesukanya,
atau ketika ada seseorang yang ingin bepergian ia menitipkan istrinya kepada
tetangganya atau temannya atau orang yang dipilihnya, maka boleh baginya
berbuat semaunya selama masa safarnya, yang demikian diperbolehkan supaya
suaminya merasa tenang dengan istrinya, agar ia tidak berzina disaat ia
pergi…”.[25]
c. madzhab syiah selalu dinisbahkan ke madzhab ja’fari, meskipun
tidak ada hubungan sama sekali antara madzhab ja’fari dengan madzhab syiah,
karena sebagian besar karya fiqih syiah imamiyah ditulis setelah lebih dari dua
ratus tahun kematian ja’far shodiq. Atau bisa dikatakan sanadnya tidak
terhubung/ terputus.[26]
d. mereka menyelisihi madzhab ahlu sunnah wal jama’ah tetapi kalau
mereka melakukannya adalah bagian dari taqiyah sebagai keyakinan mereka. [27]
III.
SYIAH DI INDOENESIA
1. Penyebaran Syiah Di Dunia
sekte syiah imamiyah termasuk sekte yang paling berbahaya dan
termasyhur, hal itu dikarenakan mereka tersebar meluas di setiap penjuru dunia,
dan iran adalah pusat syiah, secara khusus pusat sekte syiah imamiyah. Karena
sekte ini sekte yang paling berbahaya pada masa ini, dengan jumlah mereka yang
banyak dan tersebar di dunia.
Adapun tempat tersebarnya sekte ini, asia dianggap sebagai tempat
yang strategis dalam menyebarkan sekte ini.
Dan iran adalah pusatnya, bahkan satu-satunya negara di dunia yang menjadikan
hukum syiah sebagai hukum negara. Sebagaimana yang diberitakan ensiklopedia
inggris pada tahun 1997 bahwa penyebaran syiah meliputi Kawasan Afghanistan,
Azribaijan, Bahrain, India, Iran, Iraq, Kuwait, Libanon, Oman, Pakistan, Qotar,
Saudi, Emirat Arab, dan tidak hanya pada negaara-negara tersebut[28],
termasuk indonesia, sebagaimana yang akan penulis jelaskan.
2. Penyebaran Syiah Di Indonesia
Farid ahmad
okbah menjelaskan tentang penyebaran syiah di indonesia: “Setelah
meletusnya revolusi Iran pada tahun 1979 M, paham Syi’ah Imamiyah (Syi’ah Itsna
Asyariyah) mulai masuk ke Indonesia. Diantara tokoh yang terpengaruh dengan
paham Syi’ah adalah Husain al-Habsy, Direktur Pesantren Islam YAPI Bangil.
Al-Habsy kemudian aktif menyebarkan ideologi Syi’ah dengan kemasan apik dan
berslogan persatuan kaum muslimin.
Pada tahun
1980-an, al-Habsy mengirim sejumlah santrinya untuk belajar di Hauzah Ilmiyah
di Qum, Iran. Sepulang dari
Qum, para santri kemudian menyebarkan ajaran Syi’ah melalui sejumlah kegiatan,
baik di bidang politik, pendidikan, media, sosial, ekonomi, maupun kesehatan.
Dalam bidang politik, mereka masuk ke partai-partai. Dalam bidang pendidikan
mereka mendirikan sekolah dari TK sampai Perguruan Tinggi. Dibidang media
mereka mendirikan koran, majalah, televisi, penerbitan buku, selebaran, dsb.
Dalam bidang sosial, mereka mempraktekkan nikah mut’ah. Dalam bidang
ekonomi mereka membuka toko-toko, membeli angkutan-angkutan umum, dan aktif
dalam dunia perdagangan secara umum. Dalam bidang medis, mereka membangun rumah
sakit dan klinik pengobatan. Pada tahun 1993, jati diri al-Habsy sebagai orang
Syi’ah terkuak saat dia mengirimkan laporan kegiatan Syi’ah Indonesia ke
Ayatullah di Iran dan saat itu 13 guru yang bermadzhab Ahlussunnah keluar dari
pesantrennya”[29]
3. CORAK SYIAH DI INDONESIA
Menurut Badan Intelejen Negara di dalam “Gerakan
Islam Transnasional Dan Pengaruhnya Di Indonesia” menyebutkan bahwa
Syi’ah di Indonesia ada dua corak:
1. Syi’ah Politik, untuk membentuk Negara Islam
(para pengikut ide-ide politik dan intelektual Syi’ah)
2. Syi’ah non politik, untuk membentuk
masyarakat Syi’ah (para pengikut fiqhiyah syi’ah)
Selanjutnya, Syiah mengalami perselisihan,
namun tidak mengarah kepada perpecahan, karena saling melengkapi:
Kubu pertama adalah LKAB (Lembaga komunikasi
Ahlul Bait) yang merupakan wadah para alumni al Qum. Kubu ini dimotori oleh ICC
Jakarta yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah Republik Islam Iran
(RII). LKAB membawai Yayasan Al Munthazar, Fathimah Aqilah, Ar Radiyah, Mulla
Sadra, An Naqi, Al Kubra, Al Washilah, MT Ar Riyahi dan gerakan dakwah Al
Husainy. LKAB berkantor di Jl Bintaro KODAM Grand Bintaro Jaksel.
Kubu kedua dipegang oleh IJABI. Dalam kubu ini
metode taqiyah kurang disenangi. Sebaliknya, IJABI tampak lebih pluralis. Hal
ini terlihat dari beberapa tokoh Sunni yang menjadi pengikut IJABI. Kiblat
IJABI, bukanlah ke Iran, melainkan Marja Lebanon di bawah pimpinan Ayatollah
Sayyed Mohammad Hussein Fadlallah. Tokoh utama di Indonesia adalah Dr
Jalaluddin Rahmat.
Para pengikut Syi’ah keturunan Arab melakukan
gerakan dengan bertaqiyah (sikap menyembunyikan diri), tidak mau berterus
terang mengakui sebagai pengikut syi’ah, secara dhahir mereka tampil sebagai
orang syafi’i, seperti Habib Ali Baagil (otak pengeboman Gedung BEJ), Habib Husein
Al Habsyi (Presiden Ikhwanul Muslimin Indonesia), Abdullah As Segaf (Ikatan
persatuan Ahlul Bait Indonesia), Habib Saleh Al Idrus (majelis Dzikir
Nurkhaerat Posotokoh perlawanan Poso) dll.
Jaringan Syiah di Jawa Timur berpusat di Ponpes
YAPI Bangil pimpinan Ustad Husen Al Habsyi, sedangkan jaringan Syi’ah di Jawa
tengah berpusat di Ponpes Al Hadi Pekalongan pimpinan Ahmad Baraqbah dan Toha
Musawa. Di Yogyakarta bepusat di Yayasan Roushan Fikr yang dipimpin oleh Sofwan
(kader Syiah radikal).[30]
4. VISI SYIAH DI INDONESIA
Langkah utama Syi’ah Indonesia saat ini:
a. Mengkonsolidasikan semua yayasan Syi’ah dan
meminimalisir perbedaan
b.Berupaya keberadaanya diterima oleh kalangan
muslim Indonesia dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial.
c. Berupaya mendirikan Marja al Taqlid sebuah
institusi agama yang sangat terpusat, diisi oleh ulama-ulama syi’ah terkemuka
dan memiliki otoritas penuh untuk pembentukan pemerintah dan konstitusi Islam.[31]
Di dalam Majalah Hidayatullah, Rabi’ul Tsani
1430H/ April 2009, halaman 29 disebutkan :
“Menurut pusat data lembaga penelitian Syi’ah
di Yogyakarta, Rausyan Fikr, seperti disampaikan dalam makalah yang ditulis
oleh Pengurus wilayah Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Yogyakarta, AM
Safwan, pada tahun 2001, terdapat 36 yayasan Syi’ah di Indonesia dengan 43
kelompok pengajian. Sebanyak 21 yayasan/ kelompok pengajian di tingkat
provinsi, dan 33 yayasan/ kelompok pengajian di tingkat kabupaten. Kota.
Tidak hanya melalui pengajian, upaya penyebaran
paham Syi’ah juga gencar dilakukan melalui penerbitan buku. Menurut hasil
hitungan Rausyan Fikr, hingga Februari 2001 saja, tidak kurang 373 judul buku
mengenai Syi’ah telah diterbitkan oleh 59 penerbit yang ada di Indonesia.
Maka dari itu Syiah merupakan ancaman yang sama
besarnya seperti ancaman zionis bagi umat islam, oleh karena itu, perlu bagi
kita untuk mengetahui sejauh mana peran dan penyebaran mereka di tengah-tengah
kita, agar kita selalu waspada dan berhati-hati terhadap bahaya dan makar yang
kelak senantiasa mereka lakukan terhadap umat islam. Berikut data-data syiah di
indonesia yang untuk saat ini bisa kami himpun.”
Adapun data tentang lembaga dan penyebaran
syiah telah ditulis di buku Fakta dan Data Perkembangan Syi’ah di Indonesia
ileh farid okbah.
5. PETA PERGERAKAN SYIAH DI INDONESIA[32]
Nama-Nama
Yayasan
1. Yayasan
Fatimah Jakarta
2. Yayasan Al-Muntazhar Jakarta 3. Yayasan Al-Uqailah 4. Yayasan Ar-Radhiyyah 5. Yayasan Mula Shadra Bogor Jawa Barat 6. Yayasan An-Naqi 7. Yayasan Al-Qurba 8. Yayasan YAPI Bangil Jawa Timur 9. Yayasan Al-Itrah Jember Jawa Timur 10. Yayasan Rausyan Fikr Jogjakarta 11. Yayasan Babiem Jember Jawa Timur 12. Yayasan Muthahhari Bandung Jawa Barat 13. YPI Al-Jawad Bandung Jawa Barat 14. Yayasan Muhibbin Probolinggo 15. Yayasan Al-Mahdi Jakarta 16. Yayasan Madinatul Ilmi Depok Jawa Barat 17. Yayasan Insan Cita Prakarsa Jakarta 18. Yayasan Asshidiq Jakarta 19. Yayasan Babul Ilmi Bekasi Jawa Barat 20. Yayasan Az-Zahra Jakarta 21. Yayasan Al Kazhim Jakrta 22. Yayasan Al Baro’ah Tasikmalaya Jawa Barat 23. Yayasan 10 Muharrom Bandung Jawa Barat 24. Yayasan As Shodiq Bandung Jawa Barat 25. Yayasan As Salam Majalengka Jawa Barat 26. Yayasan Al Mukarromah Bandung Jawa Barat 27. Yayayasan Al-Mujataba Purwakarta Jawa Barat 28. Yayasan Saifik Bandung Jawa Barat 29. Yayasan Al Ishlah Cirebon Jawa Barat 30. Yayasan Al-Aqilah Tangerang Jawa Barat 31. Yayasan Dar Taqrib Jepara Jawa Tengah 32. Yayasan Al Amin Semarang Jawa Tengah 33. Yayasan Al Khoirat Jepara Jawa Tengah 34. Yayasan Al Wahdah Solo Jawa Tengah 35. Yayasan Al Mawaddah Kendal Jawa Tengah 36. Yayasan Al Mujtaba Wonosobo Jawa Tengah 37. Yayasan Safinatunnajah Jawa Tengah 38. Yayasan Al Mahdi Jember Jawa Timur 39. Yayasan Attaqi Pasuruan Jawa Timur 40. Yayasan Azzhra Malang 41. Yayasan Ja’far Asshodiq Bondowoso Jawa Tengah 42. Yayasan Al Yasin Surabaya Jawa Timur 43. Yapisma Malang Jawa Timur 44. Yayasan Al Hujjah Jember Jawa Timur 45. Yayasan Al Kautsar Malang Jawa Timur 46. Yayasan AL Hasyimm Surabaya Jawa Timur 47. Yayasan Al Qoim Probolinggo Jawa Timur 48. Yayasan al-Kisa’Bali 49. Yayasan Al Islah Makasar Sulawesi 50. Yayasan Fikratul Hikmah Makasar Sulawesi 51. Yayasan Sadra Makasar Sulawesi 52. Yayasan Pinisi Makassar Sulawesi 53. Yayasan Lentera Makassar Sulawesi 54. Yayasan Nurtsaqolain Sulawesi Selatan 55. Yayasan Shibtain Riau Sumatra 56. Yayasan Al Hakim Lampung Sumatra 57. Yayasan Pintu Ilmu Palembang Sumatra 58. Yayasan Ulul Albab Aceh Sumatra 59. Yayasan Amali Medan Sumatra 60. Yayasan Al Muntadzar Samarinda Kalimantan 61. Yayasan Arridho Banjarmasin Kalimantan
Yayasan
Az-Zahra Malang Jawa Timur
• Kegiatan
pendidikan, Madrasah Al-Kautsar dari tingkat dasar sampai menengah.
• Membangun komplek perumahan seluas puluhan hektar |
Nama Majlis
Taklim
1. Majlis
Taklim Ar-Riyahi
2. Majlis Taklim Ummu Abiha Jakarta 3. Majlis Taklim Al Bathul Jakarta 4. Majlis Taklim Haurah Sawangan Depok Jawa Barat 5. Majlis Taklim Al Idrus Purwakarta Jawa Barat 6. Majlis Ta’lim An-Nur Tangerang Jawa Barat 7. Majlis Taklim Al Jawad Tasikmalaya Jawa Barat 8. Majlis Ta’lim Al-Alawi Probolinggo Jawa Timur
Nama Ikatan
Organisasi
1. Ikatan
Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI)
2. Ikatan Pemuda Ahlulbait Indonesia (IPABI) 3. Himpunan Pelajar Indonesia (HPI)Iran 4. Shafful Muslimin Indonesia 5. Ikatan Pelajar Indonesia di Iran (ISLAT) 6. Perkumpulan Ahlul Bait Indonesia (TAUBAT) 9. Ahlu Bait Indonesia (ABI), dll
Nama Centre
dan Forum
1. Islamic
Cultural Center (ICC) Jakarta
2. Tazkiyah Jakarta 3. Al Hadi Jakarta 4. Al-Iffah Jember Jawa Timur 5. Forum Komunikasi Ahlul Bait (LKAB)
Nama Lembaga
Pendidikan
1. SMA Plus
Muthahhari Bandung dan Jakarta
2. Pendidikan Islam Al-Jawad 3. Islamic College for Advanced Studies 4. Sekolah Lazuardi dari Pra TK sampai SMP Jakarta 5. Sekolah Tinggi Madinatul Ilmu Depok Jawa Barat 6. Madrasah Nurul Iman Sorong Irian 7. Pesantren Al-Hadi Pekalongan 8. Pesantren YAPI Bangil Jawa Timur
Nama Penerbit
Buku
1. Lentera
2. Pustaka Hidayah 3. Mizan 4. Yapi Jakarta 5. Al-Hadi 6. Al-Jawwad 7. Islamic Center Al-Huda 8. Muthahhari Press/Muthahhari Papaerbacks, dll
Nama Penulis
1. Alwi
Husein
2. Muhammad Taqi Misbah 3. O.Hasyim 4. Jalaluddin Rakhmat 5. Muhsin Labib 6. Husein Al-Kaff 7. Sulaiman Marzuqi Ridwan 8. Dimitri Mahayana, dll
Mukhtamar
Mukhtamar III
Ikatan Jamaah Ahlu Bait Indonesia (IJABI) di Sulawesi, 28 Februari – 1 Maret
2008 dihadiri oleh seribu peserta dai Indonesia. Bertindak sebagai pembicara
adalah Syaikh Muhammad Salak, wakil Majma’ Ahlul Bait Teheran, Ayatullah DR.
Sayyed Muhammad Musawi, pimpinan ahlul bait London, Jalaluddin Rachmat Ketua
Dewan Syurah Ijabi Indonesia.
Ikatan Jamah
Ahlul Bait Indonesia (IJABI)
• Tanggal
didirikan 1 Juli 2000 di Bandung, Jawa Barat
• Pendiri : Jalaluddin Rachmat, Dimitri Mahayana, Hadi Suwastio • Ketua Dewan Syura : Jalaluddin Rachmat • Ketuhan Pelaksana: Dimitri Mahayana • Kebanyakan pengikut mereka dari kalangan pelajar • Di tahun 2008 M 1. IJABI merupakan organisasi Syi’ah satu-satunya yang resmi 2. Tersebar di 33 propinsi 3. Anggotanya 5 juta orang, menurut pengakuan Jalaludin (tapi ini taqiyah)
Islamic
Cultural Centre (ICC) Jakarta
Pendiri:
Haidar Bagir, Jalaluddin Rakhmat, Umar Shahab
Direktur: Muhsin Hakimullah Alamat : . Buncit Raya Kav. 35 Pejaten Barat Jakarta 12510 PO.BOX 7335 jkspm 12073 Telp.: 021-7996767 Faks.: 7996777
Yayasan Al
Itrah Bagil Jawa Timur
• Tahun
didirika: 1996 M
• Ketua: Ali Ridho Assegaf • Wakil Ketua: Muhammad Baqir • Sekertaris: Zaid Alaydrus • Kegiatan Pendidikan: 1. Taman Kanak-kanak “al-Abrar” 2. Sekolah Dasar “Mitra Ilmu” dan telah dikunjungi oleh mentri pendidikan Iran saat dalam kunjungannya ke Indonesia. 3. SMP “Yapi” 4. Ma’had “Yapi” |
Nama Majalah
1. Majalah
Syi’ar
2. Majalah Al-Huda 3. Majalah Al-Hikmah 4. Majalah Al-Musthafa 5. Majalah Al-Mawaddah 6. Majalah Harian Al-Quds 7. Majalah Al-Tanwir 8. Majalah Al-Jawwad 9. Majalah Al-Ghadir 10. Majalah Babim, dll
Nama Radio
dan Televisi
1. IRIB
(Radio Iran siaran bahasa Indonesia)
2. Hadi TV, tv satelite (haditv.com) 3. TV Al-Manar, Libanon, dpt diakses sejak April 2008, bekerja sama dengan INDOSAT 4. Myshiatv.com 5. Shiatv.net 6. Radio Silaturahmi (RASIL 720 AM) Jakarta
Nama Website
• http://abatasya.net
• http://www.jalal-center.com • http://www.fatimah.org • http://www.icc-jakarta.org • http://www.ahl-ul-bait.org • http://www.islammuhammadi.com/id/ • http://ahmadsamantho.wordpress.com • http://www.islamalternatif.net • ICAS (icas-indonesia.org) • Islamfeminis.wordpress.com • http://www.wisdoms4all.com/ind/ • Yapibangil.org • Alitrah.com
Nama Blog
• Ahmad
Samontho http://ahmadsamantho.wordpress.com/
• Anak bangsa http://umfat.wordpress.com/ • blog Ahlul Bait http://www.aimislam.com/links.html • Cahaya ISLAM http://abuaqilah.wordpress.com/ • cinta Rasul http://cintarasulullah.wordpress.com/ • Eraalquran http://eraalquran.wordpress.com/ • GENCAR AHLULBAYT NUSANTARA http://musadiqmarhaban.wordpress.com/ • Haidarrein http://haidarrein.wordpress.com/ • Hikmah Islam http://farterh04.wordpress.com • ICC http://www.icc-jakarta.com/ • Info syiah http://infosyiah.wordpress.com/ • ISLAM FEMINIS http://islamfeminis.wordpress.com/ • Islam syiah http://islamsyiah.wordpress.com/ • Jakfari http://jakfari.wordpress.com/ • Lateralbandung http://lateralbandung.wordpress.com/ • Luthfis http://luthfis.wordpress.com/ • Luthfullah http://luthv.wordpress.com/ • Ma’ashshadiqin http://comein.blogs.friendster.com/ • Madinah Al-hikmah http://madinah-al-hikmah.net/ • Nargis http://mashumah.wordpress.com/ • Pak Jalal http://www.jalal-center.com/ • Ressay http://ressay.wordpress.com/ • Pelita zaman http://www.pelitazaman.blogspot.com/ • Sahib Al-Zaman http://haidaryusuf.wordpress.com/ • Suara keadilam http://iwans.wordpress.com/ • TASNIM http://eurekamal.wordpress.com/ • Telaga Hikmah http://www.telagahikmah.org/id/index.php • Wahabisme http://wahabisme.wordpress.com/ • Musa http://musakazhim.wordpress.com/ • Ahlulbayt http://keluargaabi.wordpress.com/ • dsb, masih banyak lagi
Ritual
1. Peringatan Maulid Nabi
2. Peringatan Idul Ghadir 3. Pelaksanaan ritual Shalat Iedain 4. Pelaksanaan ritual Lailatul Qadr 5. Peringatan Asyura. 6. Taqiyah 7. Majlis Doa Kumail, malam Jumat. 8. Ghadir Khum |
6. FATWA MUI
Faham Syiah[33]
بسم اللّه الرحمن الرحيم
Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja
Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984 M merekomendasikan tentang
faham Syi’ ah sebagai berikut:
Faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang
terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab
Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamm’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.
Perbedaan itu di antaranya :
1. Syi’ah
menolak hadis yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait,sedangkan Ahlu Sunnah wal
Jama’ah tidak membeda-bedakan asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu mustalah
hadis.
2. Syi’ah
memandang “Imam” itu ma ‘sum (orang suci), sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah
memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan
(kesalahan).
3. Syi’ah tidak
mengakui Ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ ah
mengakui Ijma’ tanpa mensyaratkan ikut sertanya “Imam”.
4. Syi’ah
memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk
rukun agama,sedangkan Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) memandang dari segi
kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi
da’wah dan kepentingan umat.
5. Syi’ah pada
umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Siddiq, Umar Ibnul Khatab, dan
Usman bin Affan, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengakui keempat Khulafa’
Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib).
Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah” (pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham ahlus Sunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah
Ditetapkan : Jakarta, 7 Maret 1984 M
4 Jumadil Akhir 1404 H
KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua
ttd
Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML
ttd
Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML
Sekretaris
ttd
H. Musytari Yusuf, LA
ttd
H. Musytari Yusuf, LA
PENUTUP
Dari penjelasan diatas diketahui bahwa syiah adalah sekte yang
mengaku mencintai ali ibn abu tholib dan menisbahkan kepadanya imamah. Sekte
syiah atau juga dikenal di kalangan ahlus sunnah wal jamaah dengan sebutan
rofidhah adalah sekte yang mengatas namakan islam tetapi pada kenyataannya mereka
tidak mengamalkan ajaran islam bahkan menyelisihi islam itu sendiri.
Di indonesia, syiah imamiyah tersebar luas bahkan sudah menancapkan
kukunya di bumi nusantara dan mereka mempunyai markas yang telah diakui ICC. Jaringan syiah di
indonesia rapi dan kuat, sebagai bukti mereka mampu mendirikan banyak lembaga
dan sekolah-sekolah untuk menyebarkan pemikiran mereka.
Pada prinsipnya sekte syiah banyak menyelisihi pemahaman agama
islam yang difahami oleh ahlus sunnah wal jamaah. Bahkan banyak ajaran mereka
yang dimasuki ajaran yahudi dan nasrani seperti adanya reinkarnasi, hulul,
raj’ah, menuhankan makhluq dan lain-lain. Begitu juga dalam masalah muamalah
mereka menghalalkan nikah mut’ah (kawin kontrak) padahal hukumnya sudah di
mansuh di dalam islam, dan juga bolehnya I’aroh alfarj.
Karena alasan
tersebut, mui pada tahun 1984 mengeluarkan statemen kepada umat
Islam Indonesia yang berfaham ahlus Sunnah wal Jama’ah agar meningkatkan
kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mishbah
Al-Munir
Al-qur’an Al-karim
Al-Sholabi, Ali Muhammad, Dr. Fikru
Alkhowarij Wa Alsyi’ah Fi Mizan Ahli Alsunnah Wa Aljama’ah. (Kairo: dar
ibn hazm. Cet. I, 2008)
Al-Syahrostani,
muhammad ibn abdul hakim, Al-Milal
Wa Al-Nihal. (beirut: dar alkutub
alilmiyah, cet. VIII. 2009).
Farid
ahmad okbah, Fakta dan Data Perkembangan Syi’ah di Indonesia (Penerbit:
Perisai Qur’an Cet.I. 2012)
Gerakan
Islam Transnasional Dan Pengaruhnya Di Indonesia, (di release dan diedarkan oleh BIN)
Lisan
Al-arab
MAKTABAH SYAMILAH
Thoha
ali al-sawah, Mauqif Alazhar Alsyarif Min Alsyiah Alistna Asy’ariah.
(risalah magister).
WAMY
, Gerakan Keagamaan Dan Pemikiran, (jakarta : al-I’tishom, cet.
VI. 2008.)
[1]
Menurut imam syahrostani kelompok syiah terdiri dari lima kelompok utama, dari
kelompok tersebut terpecah lagi menjadi dua puluh kelompok. (lihat almilal wa
alnihal).
[2]
Lisan alarab
[3]
Almishbah almunir
[4]
Dr. ali muhammad
Al-sholabi,,. fikru alkhowarij wa alsyi’ah fi mizan ahli alsunnah wa aljama’ah.
(kairo: dar ibn hazm. Cet. I, 2008). Hal. 63
[5]
Gerakan keagamaan dan pemikiran, WAMY (jakarta : al-I’tishom, cet. VI.
2008.)hal.218
[6]
Syahrostani, almilal w alnihal. (beirut: dar alkutub alilmiyah, cet. VIII. 2009).
Hal. 144-145
[7]
Lihat almilal wa alnihal, hal. 144-67
[8]
Mauqif alazhar alsyarif min alsyiah alistna asyariah,hal. 65
[9]
Ibid. hal. 67
[10]
Ibid. hal. 68
[11]
Ibid. hal.71
[12]
Ibid. hal. 72-73
[13]
Ibid. hal. 74
[14]
Ibid. hal. 79-80
[15]
Ibid. hal. 82
[16]
Ibid. hal. 84
[17]
Almilal wa alnihal, op.cit. hal. 163-166
[18]
Ibid. hal. 90
[19]
Ibid. hal 90-91
[20]
Wamy, Op.cit. hal. 221
[21]
Ibid. hal. 93
[22]
Ibid. 145-146
[23]
Ibid. hal. 142-143
[24]
Ibid. hal. 147.
[25]
Ibid. hal. 170
[26]
Ibid. hal. 155
[27]
Ibid. hal. 155
[28]
Ibid. hal. 37
[30]
gerakan islam transnasional dan pengaruhnya di indonesia, di release dan
diedarkan oleh BIN
[31]
Ibid. “gerakan islam transnasional dan pengaruhnya di indonesia
[32]
Ibid. farid okbah.
Fatwa
MUI/Bidang Aqidah dan Aliran Keagamaan