Senin, 20 Oktober 2014

Jadikan Aku Temanmu di Syurga, Ya Rasulullah SAW



Jadikan Aku Temanmu di Syurga, Ya Rasulullah SAW
Dia bukanlah salah seorang sahabat besar seperti Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali, atau salah satu sepuluh sahabat Rasulullah saw yang dijanjikan syurga. Tetapi ia berkhidmah kepada Rasulullah saw, melayani dengan setulus hati. Dialah Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami, salah satu sahabat Ahlu Suffah, ia melayani Rasulullah saw, selalu menemaninya baik di kala mukim ataupun dalam perjalanan. Ia meninggal pada tahun 63 H. Ia disebut juga dengan Abu Firas. Ia menceritakan, suatu hari Rasulullah saw pernah berkata kepadaku, : “mintalah!”. Jawabku,: “jadikan aku temanmu di syurga.”. sahut beliau,: “adakah yang lain?”. Jawabku,: “itu saja”. Sabdanya,: “kalau demikian, perbanyaklah bersujud, katsrah al-sujud”. (HR. Muslim)[1]
Lihatlah permintaan sahabat tersebut, permintaan yang sangat simple tapi berarti. Bukan emas permata ataupun perhiasan dunia yang ia minta, lebih dari itu, ia hanya meminta syurga, iya.. syurga yang penuh kenikmatan, bersatu dan bersanding dengan sang kekasih mulia, menjadi teman Rasulullah saw di syurga. kenikmatan yang abadi...kenikmatan yang hakiki....
Syurga itu mahal,karena syurga itu kekal, abadi, dan penuh kenikmatan. Bahkan setetes kenikmatan syurga mampu mengalahkan semua kenikmatan dunia; kenikmatan yang semu dan sementara. Karenanya, jalan menuju syurga haruslah jalan yang mampu membuka kemaha rahman dan rahim nya Allah, dan jalan yang paling dekat adalah ketika seorang hamba bersujud kepada Allah ketika shalat. Inilah yang diajarkan Rasulullah saw, ketika kita inggin melangkahkan kaki menapaki syurga bersamanya, perbanyaklah sujud; perbanyaklah shalat-shalat sunnah.
Lihatlah, bagaimana Rasulullah saw memperbanyak shalat, memperbanyak sujud, padahal dosa-dosanya telah diampuni, dialah pemberi syafaat kelak di hari kiamat, pembuka pintu syurga dan orang pertama yang akan memasukinya. Seperti yang dikisahkan sang istri tercinta, ummul mukminin aisyah radliyallahu ‘anha, Rasulullah saw melakukan qiyamullail sampai kedua telapak kakinya bengkak. Ketika ditanya, kenapa engkau melakukan ini wahai Rasulullah saw, padahal dosa-dosamu baik yang lalu atau yang akan datang telah diampuni?.maka jawabnya,: “afala uhibbu an akuna ‘abdan syakuran, tidakkah aku cinta menjadi hamba yang banyak bersyukur?!”[2]
Tak sekadar lisan yang berkata, menyuruh yang lain, tetapi ia mulai, ia contohkan dan ia menjadi inspirasi umat sesudahnya. Seperti nasihatnya kepada Abdulllah, ketika beliau bersabda, “sebaik-baik laki-laki adalah abdullah jika ia melakukan shalat malam”. Setelah mendengar hadis itu, ia tidak pernah tidur di malam hari kecuali sedikit.[3]
Motivasi Rasulullah saw kepada umatnya agar memperbanyak sujud bukanlah dengan harta, atau iming-iming perhiasan dunia. Lebih dari itu, ia katakan, : “Dua rakaat shalat fajar (qabliyah subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya”. Begitu juga dengan shalat-shalat sunnah lainnya; qabliyah ataupun ba’diyah, dhuha, hajat, tahiyatul masjid, taubah dan lainya, ia telah ajarkan itu semua supaya memperbanyak sujud, sebagai wasilah agar kita mampu menjadi temannya di syurga kelak. Amin ya Rabbi
اللهم صل وسلم صلاة وسلاما دائمين متلازمين على حبيبنا ومولانا محمد نبيك نبي الرحمة
SEMOGA BERMANFAAT
Ahqarul Wara al-Faqir: Dzulkifli Amnan Al-Syarafani Al-Qudsyi
Senin, 20/10/2014, 23:00


[1] Subulussalam, bab shalat tathawwu’.
[2] HR. Bukhari & Muslim
[3] Riyadhus shalihin, bab fadl qiyamillail, h.221

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger