Sabtu, 13 Oktober 2012

Ketika Mulut Terkunci, Tangan & Kaki yang Berbicara


Ketika Mulut Terkunci, Tangan & Kaki yang Berbicara
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (يس : 65)
“pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (Qs. Yasin : 65)

Tangan berkata: tuhanku, karena aku ia mengusap-usap berhala. Berkata kaki ; “karena aku ia berjalan menuju berhala. Berkata kepala : tuhanku, karena aku ia sujud kepada berhala. Ketika hujjah sudah tegak bagi mereka, Allah menyuruh malaikat zabaniyah untuk melemparkan mereka ke neraka jahannam. Ia pun melemparkan sebagian mereka ke neraka jahannam dengan kecepatan sepuluh ribu kali lipat. Sebagian dari mereka ada yang tersambar api sampai pada lututnya, sebagian sampai pada setengah tubuhnya, sebagian sampai pada tenggorokannya dan bahkan ada yang tenggelam seluruh tubuhnya. Seakan-akan api neraka seperti kubah diatas mereka. Dan tidak ada jalan keluar bagi mereka dari api neraka. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Nabi sholallahu alaihi wasallam ; “didatangkan seorang laki-laki dari penduduk neraka, dia telah menghabiskan seluruh hidupnya dalam kelapangan dan kesenangan (yakni penuh kenikmatan dunia), maka ketika ia dilemparkan ke dalam neraka satu kali kemudian dikeluarkan lalu ia ditanya: apakah kamu merasakan kenikmatan dunia (rohatal aisy)? Ia menjawab: demi allah, sungguh aku tidak pernah merasakan kenikmatan dunia sama sekali. Ia sudah lupa semua itu (kenikmatan dunia) hanya karena dimasukkan ke neraka satu kali.”
Wahai saudaraku yang dimulliakan allah, ketahuilah bahwa mengingat neraka saja sudah mengerikan bagaimmana kalau melihatnya? Sungguh melihatnya lebih mengerikan lagi, maka bagaimana keadaan orang yang masuk neraka kekal selamanya?. Seandainya malaikat zabaniyah melihat penduduk bumi sekali, niscaya mereka akan mati karena rasa takut, seandainya pula angin neraka berhebus menerpa penduduk dunia niscaya mereka akan mati karena bau neraka yang menyengat. Seandainya rantai jahannam diletakkan diatas gunung-gunung di dunia niscaya semua gunung akan meleleh seperti garam di dalam air. Seandainya menetes setetes air neraka (zaqqum) ke dunia, niscaya semua kenikmatan dunia akan lenyap tak terasa, karena itu bagaimana keadaan mereka orang-orang yang pakainaan dan makanannya dari api neraka? Maka lihatlah bagaimana keadaan mereka?
Abu darda’ meriwayatkan dari nabi shollallahu alahi wasallam : “para penduduk neraka diliputi rasa lapar, dan siksaan kelaparan lebih menyakitkan bagi mereka daripada seluruh adzab (siksaan ) yang lain.”
Maka mereka menangais dan meminta makanan, malaikat zabaniyah mendatangi mereka dengan membawa dlori’ yaitu sejenis rumput yang ada di darat dan apabila dimakan onta dan sampai di tenggorokannya maka ia akan mati. Maka jika penduduk neraka memakannya dan sampai pada tenggorokan mereka, mereka akan meminta air, lalu diberikan kepada mereka air yang mendidih, ketika mereka mendekatkan gelas air ke mulut mereka daging sekitar wajah akan meleleh karena panasnya air tersebut. Apabila mereka minum, air itu akan memotong-motong usus di perut mereka. Lalu mereka melihat dan meminta belas asih kepada malaikat zabaniyah, ia pun berkata kepada mereka: bukankah telah datang kepada kalian seorang rosul yang memberi peringatan? Meereka menjawab; iya, tetapi kami tidak mendengarkan perkataannya dan tidak membenarkannya. Malaikat zabaniyah berkata : “sekarang, sudah tidak berguna keluh kesaah dan rayuan kalian. Kemudian mereka meminta belas asih kepada mlaikat malik, tetapi ia tidak menjawab selama seribu tahun. Hingga ketika telah genap seribu tahun malaikat malik berkata kepada mereka: “sesungguhnya kalian akan tetap tinggal di dalamnya (neraka).” Kemudian mereka meminta belas asih kepada allah dan berkata :
قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّينَ ، ربنا أخرجنا منها فإن عدنا فإنا ظالمون (المؤمنون : 106-107 )
106. mereka berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah dikuasai oleh kejahatan Kami, dan adalah Kami orang-orang yang sesat.
107. Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami daripadanya (dan kembalikanlah Kami ke dunia), Maka jika Kami kembali (juga kepada kekafiran), Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang zalim." (Qs. Almukminun : 106-107)
Yaitu jika kami melakukan maksiat setelah itu, maka masukkanlah dan siksalah kami dengan berbagai macam siksaan neraka jahannam. Kemudian allah berkata setelah seribu tahun: diamlah dan jangan berbicara di nereka, karena ia bukan tempat untuk bertanya, dan jadilah kalian orang yang hina karena aku memusuhi kalian. Dan setelah itu mereka tidak mampu berkata-kata lagi, suara mereka menjadi sepertti suara keledai dan mereka diharamkan dari segala kebaikan.
Ibrah yang dapat kita ambil :
1.       Mulut yang biasa berkata-kata di dunia akan ditutup di akhirat sebagai ganti tangan dan kaki yang akan menjadi saksi bagi diri kita dihadapan allah. Karena itulah menjaga tubuh dari perbuatan maksiat adalah kepastian agar selamat dari adzab allah.
2.      Allah maha tahu dan maha berkuasa atas segala makhluqnya. Karena itu kita harus menjaga lisan kita dari setiap kemaksiatan yang mungkin dilakukan.
3.      Memperbanyak mengingat hari akhir dan neraka, karena yang demikian akan menambah keimanan kita kepada allah dan menambah rasa takut kepada allah.
4.      Di akhirat manusia tidak lagi bisa berbohong dengan lisannya, karena telah dikunci oleh allah. Tangan dan kaki mereka akan mengatakan semua yang telah ia lakukan dan menjadi saksi atas setiap perbuatan yang ia lakukan.
5.      Setiap mentadabburi atau membaca ayat yang menyebut tentang neraka hendaklah kita berdoa kepada allah supaya dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke syurga.
6.      Allah telah menciptakan malaikat zabaniyah untuk menyeret manusia ke neraka, dan menugaskan malaikat malik untuk menjaga neraka. 
7.      Sungguh hari atau alam akhirat sangat berbeda dengan alam dunia. Kenikmatan dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan kenikamatan di syurga dan panas dunia tidak sebanding panasnya neraka.
Diambil dari tafsir surat yasin SYAIKH KHAMAMI, Darul kutub islamiyah, 2007.
DZULKIFLI HADI IMAWAN, LC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger