بسم الله الرحمن الرحيم
1. MUQODDIMAH
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى أله وصحبه أجمعين،
وبعد:
Dalam sebuah rumah di kota madinah, duduklah umar ra bersama
sahabat-sahabatnya seraya berkata kepada mereka: “cobalah berharap!” salah
seorang dari mereka berkata: “aku mengharapkan seandainya rumah ini
dipenuhi dengan emas lalu aku infakkan
semua di jalan Allah SWT”. Umar ra mengulangi ucapannya: berharaplah! Sahabat
lain berkata: “aku mengharapkkan seandainnya rumah ini penuh dengan permata dan
intan yang aku bisa sedekahkan semuannya di jalan Allah SWT”. Umar mengulangi
lagi permohonannya: berharaplah! Para sahabat serentak menjawab: wahai amirul
mukminin, kami belum menangkap apa yang engkau inginkan? Beliau menjawab: aku
menginginkan orang-orang seperti abu ubaidah bin jarrah, mu’adz bin jabal, dan
salim maula abu hudzaifah yang semuannya bisa membantuku berjuang liila’I
kalimatillah.”
Berangkat dari atsar umar, prof. dr. satori ismail menginginkan
supaya ppm alhassan menjadi salah satu wujud usaha yang diharapkan oleh amirul
mukminin umar bin khattab yaitu sebagai tempat berkumpuulnya para pencari ilmu
yang denganya menuju kejayaan islam. Karena untuk membangun masyarakat islami
atau membangun kebudayaan yang agung dan membangkitkan suatu umat yang statis
bukan dengan mengumpulkan emas, intan dan permata, tetapi mengharapkan
orang-orang istimewa yang berilmu dan berotak besar yang mampu mendukkung
kebenaran dan menggapai kemenangan.
Melahirkan masyarakat islami dimulai dari
melahirkan individu muslim. Dari individu muslim akan terbentuk sekelompok
muslim yang menyatu di dalam masyarakat atau yang disebut masyarakat muslim
(islami).
Untuk melahirkan individu muslim yang memahami akan tugas dan
kewajibannya sebagai seorang muslim (hamba yang berserah/ taat kepada Allah SWT)
tidaklah perkara yang mudah dan praktis, tetapi membutuhkan usaha yang
berkelanjutan dan kesabaran dalam mendidik dan meunumbuhkan kesadaran beribadah
dalam rentang waktu yang tidak singkat.
Di dalam makalah ini, saya berusaha untuk membahas bagaimana
menumbuhkan kesadaran beribadah kepada santri alhassan. Saya memilih untuk
membahas tentang masyarakat santri karena
kehidupannya dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan yang islami, mulai dari
bangun tidur sampai tidur lagi dicoba untuk menerapkan ajaran-ajaran islam yang
dibawa Rosulullah saw. Dengan kata lain masyarakat santri adalah miniatur
masyarakat islami, dari sinilah diharapkan akan lahir masyarakat islami.
Sebagaimana impian amirul mukminin Umar al-faruq al-mulham r.a.
Dalam pembahasan tentang menumbuhkan kesadaran beribadah pada
santri, saya membatasi untuk menjelaskan beberapa ibadah seperti solat fardlu,
solat sunnah (rowatib, dhuha dan tahajjud), membaca alqur’an, dzikir, dan
puasa. Adapun alasan saya hanya membatasi pada ibadah-ibadah tersebut karena :
1.
sholat
adalah rukun islam yang wajib dijalankan. Ia adalah amalan pertama yang akan
dihisab di hari akhir kelak. Barangsiapa yang mengingkarinya kafir dan
tempatnya adalah neraka.
2.
diantara
amalan yang menyebabkan seseorang masuk syurga dan menjadi teman Rosulullah saw
di syurga kelak adalah memperbanyak sholat (sujud kepada Allah SWT).
3.
termasuk
rukun iman adalah iman kepada kitab Allah SWT, diantaranya iman kepada
alqur’an. Bagi setiap muslim mempelajari alqur’an adalah keharusan, membaca, menghayati dan mengamalkan ajaran
adalah bukti keimanan kepada alqur’an (kitabullah).
4.
kebahagian
hidup bukan bersumber dari banyaknya materi (dunia) tetapi kebahagian hakiki
adalah ketenangan hati ketika mengingat Allah SWT (dzikir kepada Allah SWT). Dunia
hanyalah sarana bukan tujuan utama, hidup di dunia hanyalah sementara sedang
akhirat kekal abadi selama-lamanya.
5.
puasa
adalah rukun islam yang ketiga, dan puasa adalah ibadah yang berat sehingga
rosulullah saw menjanjikan bahwa puasa akan menjadi perisai bagi orang yang
berpuasa dari api neraka.
6.
Zakat,
infak dan shodaqoh adalah bukti bahwa islam adalah agama yang memperhatikan kondisi
umat manusia. Dan bukti bahwa islam bukan hanya terbatas pada ritual ibadah
sholat dan puasa, tetapi islam juga menghendaki supaya kaum muslimin rela
mengorbankan hartanya untuk kejayaan agama allah swt.
Inilah ibadah-ibadah yang harus ditanam kepada generasi kita
sehingga tertanam di dalam lubuk hati mereka keimanan kepada Allah SWT yang
akan melahirkan keataan kepadaNya, dan inilah yang menjadi sumber kebahagian
hidup dunia dan akhirat. Karena sehebat, sekuat dan sepintar apapun manusia kalau
hatinya tidak ditanami keimanan maka hanya akan menyebabkan kerusakan di dunia.
Dengan melatih kader dakwah untuk senantiasa mendekatkan dirinya kepada allah
swt dengan memperbanyak ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah, diharapkan
allah swt berkenan membantu mereka dalam berdakwah dan meneguhkan setiap ayunan
langkah untuk berdakwah. Karena tidaklah mungkin seseorang berdakwah tetapi ia
tidak memperbanyak ibadahnya bahkan lupa kepada allah, karena allah berfirman :
نسوا
الله فنسيهم
“Mereka melupakan allah, maka allah pun
melupakan mereka” (QS. Al-Hasyr
)
Dengan
menyiapkan kader dakwah yang terlatih
untuk beribadah dan dibiasakan untuk menerapkan ajaran islam pada keseharian
mereka, maka diharapkan miniature masyarakat islam ini mampu membentuk masyarakat islam yang sesungguhnya
yang bernafaskan dengan ruh islam.
2. MENUMBUHKAN KESADARAN BERIBADAH KEPADA SANTRI ALHASSAN
A. Menumbuhkan Kesadaran Untuk Beribadah Sholat Lima Waktu,
Berjamaah & Tepat Waktu
1. Dalil Disyariatkan Sholat lima waktu
Sholat lima waktu adalah kewajiban syariat Allah SWT bagi setiap
muslim. Ia merupakan rukun islam yang lima. Banyak sekali dalil yang
menjelaskan kewajiban sholat baik dari alqur’an maupun assunnah dan ijma’. Allah
SWT berfirman :
{وَأقِيمُوا الصَّلَاة}
“dan dirikanlah
sholat”.
{إِن الصَّلَاة كَانَت على الْمُؤمنِينَ كتابا
موقوتاً}
“sesungguhnya sholat telah ditetapkan waktunya bagi orang-orang
yang beriman”.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallAllah SWTu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah SWT dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah SWT, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadlan".
عنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ
أَعْمَالِهِمْ الصَّلَاةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ
وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ
كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا
قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ
أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ
عَلَى ذَاكُمْ
Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya yang pertama kali akan di hisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya, Allah SWT Jalla wa 'Azza berfirman kepada Malaikat -Dan Dia lebih mengetahui (amalan seseorang) -; "Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang? Sekiranya sempurna, maka catatlah baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan, Allah SWT berfirman; "Periksalah lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jikalau terdapat shalat sunnahnya, Allah SWT berfirman; "Cukupkanlah kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan shalat sunnahnya." Selanjutnya semua amal manusia di hisab dengan cara demikian."
2. Penerapan Di Ppm. Alhassan
sholat lima waktu adalah kewajiban bagi setiap santri. Begitu juga
sholat berjama’ah dan tepat waktu adalah suatu keharusan. Dalam menerapkan
kesadaran sholat lima waktu dan berjama’ah tepat waktu pada santri ppm alhassan
ada beberapa langkah yang kami lakukan, diantaranya:
1.
Memberikan
materi tentang sholat, terutama di dalam pelajaran fiqih yang menjadi salah
satu kurikulum wajib ppm. Alhassan.
2.
Memberikan
peraturan tentang kewajiban sholat lima waktu berjama’ah dan tepat waktu.
Diantara peraturan tersebut adalah:
a. santri wajib hadir 15 menit sebelum adzan berkumandang, kecuali
waktu dhuhur dan ashar. Di dalam waktu dhuhur santri boleh hadir ketika adzan
berkumandang karena sedang keluar dari ruang kelas masing-masing. Adapun
maghrib santri wajib berada di dalam masjid setengah jam sebelum masuk waktu
sholat.
b. santri wajib berpakaian rapi dan bersih ketika hendak pergi ke
masjid, sebagai ketaatan kepada Allah SWT, sebagaimana di dalam surat al-an’am:
خذوا زينتكم عند
كل مسجد
“ambillah
perhiasanmu (pakaian yang terbaik) ketika tiap kali ke masjid”
c. santri
dilatih untuk menghadirkan khusu’ di dalam sholat, yaitu tidak diperkenan
berbicara ketika sudah masuk masjid, waktu antara adzan & iqomah dan
sesudah sholat untuk berdzikir.
d. santri
dilatih untuk menjadi imam sejak mereka kelas dua tsanawi (smp), khusus setiap
hari ahad santri berjama’ah di kamar masing masing (kecuali kelas satu) dengan
tujuan untuk melatih mereka menjadi imam sholat dan mampu berdzikir.
e. hukuman,
santri mendapat hukuman atau iqob kalau terlambat berjama’ah, sengaja tidak
berjama’ah, berbicara di dalam masjid kecuali karena udzur sayr’I seperti
sakit.
3.
keteladanan
dan bimbingan ustad setiap waktu. Santri tidak bisa terlepas tanpa ada
bimbingan atau pengarahan seorang ustad. Karena di usia smp-sma belum bisa
berfikir secara logika (belum sadar) dan perasaannya masih labil.
Semua peraturan diatas wajib dilakukan bahkan menjadi kewajiban bagi
santri, dengan tujuan membiasakan mereka untuk melaksanakan sholat tepat waktu
dan berjama’ah. Memang pada awalnya berat, tetapi kebiasaan berat kalau
dilakukan setiap hari akan menjadi ringan. sehingga akan terbentuk di otak
bawah sadar mereka pentinganya melaksanakan sholat berjama’ah dan tepat waktu
tanpa lagi diperintah, bahkan akan timbul perasaan pada diri mereka “ada
sesuatu yang kurang” kalau mereka tidak melaksanakan sholat berjama’ah dan
tepat waktu.
b. Menumbuhkan Kesadaran Untuk Sholat Rowatib
1. Dalil Disyariatkan Sholat Rowatib
عَنْ
«رَبِيعَةَ بْنِ مَالِكٍ الْأَسْلَمِيِّ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ
لِي النَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: سَلْ، فَقُلْت: أَسْأَلُك
مُرَافَقَتَك فِي الْجَنَّةِ، فَقَالَ: أَوَ غَيْرَ ذَلِكَ فَقُلْت: هُوَ ذَاكَ،
قَالَ: فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِك بِكَثْرَةِ السُّجُودِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari robiah bin malik al-aslami, rosulullah saw berkata kepadaku:
mintalah, saya berkata : saya meminta supaya menjadi teman engkau di syurga,
rosulullah berkata; adakah selain itu? Aku jawab: Itu saja, rosulullah saw bersabda:
maka hendaklah engkau memperbanyak sujud”.
Hadis ini menjelaskan bahwa diantara kunci masuk syurga dan menjadi
teman Rosulullah saw di syurga adalah dengan memperbanyak solat. Dan solat yang
dimaksud di dalam hadis ini bukan menggandakan solat wajib, tetapi memperbanyak
solat-solat sunnah.[1]
2. Penerapan Di Ppm Alhassan
Seperti hanya sholat wajib lima waktu, sholat sunnah rowatib bisa
dikatakan diwajibkan kepada santri untuk melaksanakannya. Yaitu dengan
senantiasa mengingatkan santri setelah adzan berkumandang untuk segera
melaksanakan solat sunnah, begitu juga sesudah sholat wajib. imam mengingatkan santri
untuk melaksanakan sholat sunnah. Bagi santri yang tidak melaksanakan sholat
sunnah terutama sesudah solat wajib, maka ia tidak diperkenankan meninggalkan
masjid sehingga ia melaksanakannya.
Hal ini “diwajibkan” dengan tujuan untuk membiasakan para
santri sedari kecilnya dan memunculkan rasa “senang” melaksanakan solat
sunnah rowatib. Memang pada awalnya, dilihat secara dhohir adalah pemaksaan,
tetapi lama-kelamaan hal ini akan menjadi kebiasaan yang sulit hilang pada anak
didik. Dan hal ini terbukti pada santri-santri yang sudah mulai dewasa yaitu
kelas 2 aliyah.
C.
Sholat Dhuha
1. Dalil Disyariatkan Sholat Dhuha
وعن
أَبي ذَرٍّ - رضي الله عنه - عن النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «يُصْبحُ
عَلَى كُلِّ سُلاَمَى (1) مِنْ أَحَدكُمْ صَدَقَةٌ: فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ،
وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ
صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ،
وَيُجْزِئ (2) مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى» . رواه مسلم.
Dari Abu Dzarr dari Nabi shallAllah SWTu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma'ruf nahyi mungkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan dua rakaat dhuha."
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Dari Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah SallAllah SWTu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang shalat subuh berjama'ah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit yang dilanjutkan dengan shalat dua raka'at, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah." dia (Anas radliAllah SWTu 'anhu) berkata, Rasulullah bersabda: "Sempurna, sempurna, sempurna."
2. Penerapan Di Ppm Alhassan
1. menamkan kepada santri keutamaan & pentingnya sholat dhuha.
Baik ketika materi fiqih atau diluar pelajaran.
2. keteladanan seorang ustad adalah mutlak diperlukan, karena
keteladanan lebih utama dari pelajaran itu sendiri.
3. waktu sholat dhuha biasanya ketika jam istirahat pagi sekitar
jam 09.30 – 10.00
4. dalam sholat dhuha, tidak ada peraturan dan hukuman bagi santri
yang tidak melaksanakannya.
D. Sholat Lail (Tahajjud)
1. Dalil Disyariataka Sholat Lail
{وَمِنَ
اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ
مَقَامًا مَحْمُودًا}
[الإسراء: 79]
“ dan pada sebahagian malam hari tahajudlah kamu sebagai suatu
ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang
Terpuji.”
وعن سالم بن عبدِ الله بن عمر بن الخطاب - رضي الله عنهم - عن أبيِهِ:
أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللهِ،
لَوْ كَانَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيلِ» قَالَ سالِم: فَكَانَ عَبدُ اللهِ بَعْدَ
ذَلِكَ لاَ يَنامُ مِنَ اللَّيلِ إِلاَّ قَلِيلًا. متفقٌ عَلَيْهِ.
“sebaik-baik laki-laki adalah abdullah, seandainya ia melaksanakan
solat pada sebagian malam”
2. Penerapan Di Ppm Alhassan
1. santri dibangunkan setengah jam sebelum adzan subuh, dengan
tujuan untuk melatih mereka sholat malam (tahajjud).
2. sholat lail dilaksanakan di masjid secara sendiri-sendiri,
tetapi terkadang dilakukan secara berjama’ah.
3. keteladanan dan arahan terus untuk membimbing santri, karena
bangun malam adalah berat dan tidak sedikit santri yang malas untuk bangun,
atau bangun tetapi Cuma pindah tempat kemudian tidur lagi.
Semua ini dilakukan setiap hari kepada anak didik, dengan tujuan
mereka terbiasa melakukannya, dan sebagai bekal bagi mereka untuk memperkuat
ruhiyah dan kedekatan kepada Allah SWT swt.
E. Membaca Alqur’an
1. Dalil Disyariatkan Membaca Alqur’an
عن
أَبي أُمَامَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رسولَ اللهِ - صلى الله عليه
وسلم - يقول: «اقْرَؤُوا القُرْآنَ؛ فَإنَّهُ يَأتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيعًا
لأَصْحَابِهِ» . رواه مسلم
“bacalah alqur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat
sebagai penolong bagi yang membacanya”.
وعن
عثمان بن عفان - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم:
«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» . رواه البخاري.
“sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari alqur’an dan
mengajarkannya”.
عن
أَبي موسى - رضي الله عنه - عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «تعاهدوا
هَذَا القُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أشَدُّ تَفَلُّتًا
مِنَ الإبلِ فِي عُقُلِهَا» . متفقٌ عَلَيْهِ
2. Penerapan Di PPM. AL-HASSAN
Ppm alhassan menargetkan santri hafal 5 juz selama 3 tahun. Adapun
kegiatan dalam membantu santri untuk membaca & menghafal alqur’an adalah
sebagai berikut:
1. diadakan halaqoh alqur’an, setiap halaqoh terdiri dari satu
musyrif dan 15 santri.
2. waktu halaqoh, halaqoh alqur’an biasa dilaksanakan setiap hari
(kecuali hari ahad dan rabu) pada waktu subuh setelah sholat subuh, dan ba’da
maghrib setelah sholat maghrib.
3. dari sini anak dibimbing untuk membaca alqur’an dan
menghafalkannya.
4. adapun diluar waktu halaqoh resmi, anak-anak dididik untuk dekat
dengan alqur’an terutama di saat selesai solat tahajud sambil menunggu adzan
subuh, antara adzan dan iqomah, di waktu dhuha,
sebelum maghrib (setengah jam sebelum adzan maghrib, santri harus berada
di masjid).
5. menghadirkan musyrif yang hafal alqur’an (alhafidz)
6. tasmi’ alqur’an dilakukan sebulan sekali, yaitu santri yang
sudah hafal satu juz, diminta untuk menghafal di hadapan santri yang lain
dengan tujuan untuk memotivasi yang lain dalam menambah dan memperbaiki bacaan
alqur’an.
7. lomba menghafal alqur’an, diadakan setiap semester sekali.
Biasanya di momen-momen tertentu seperti bulan romadhon dan muharram.
Harapan kami lahir generasi yang dekat dengan alqur’an, yang
senantiasa membaca alqur’an dan menjadikan alqur’an sebagai penyejuk hati,
penentram dan pelembut jiwa.
F. Dzikir
1. Dalil Disyariatkan Dzikir
ألا بذكر الله تظمئن القلوب
“ingatlah, dengan mengingat allah swt hati menjadi tenang”
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا مررتم برياض الجنة فارتعوا ؟ قيل وما رياض
الجنة يا رسول الله ؟ قال : حلق الذكر
dari Anas bin Malik radliAllah SWTu 'anhu bahwa Rasulullah shallAllah SWTu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian melewati taman Surga, maka perbanyaklah dzikir!" Aku katakan; apakah taman Surga itu wahai Rasulullah? Beliau mengatakan: "Kelompok-kelompok dzikir." [2]
2. Penerapan Di Ppm Alhassan
1. santri dibiasakan untuk berdzikir setiap selesai solat fardlu
lima waktu.
2. santri berdzikir dengan berjama’ah dengan tujuan mempermudah
santri baru dalam menghafal dzikir-dzikir.
3. menanam kebiasan berdzikir setiap selesai solat, baik solat
fardlu maupun solat sunnah, dan juga antara adzan dan iqomah.
4. khusus setiap subuh hari ahad dan senin, santri membaca dzikir
maksurat hasan albanna (karena dzikir-dzikir yang ada di dalamnya bersumber
dari nabi muhammad saw)
5. setiap hari ahad, santri berjamaah di kamar masing-masing dan
setelah sholat santri yang menjadi imam memimpin untuk berdzikir. (sebagai
bukti bahwa santri memang benar-benar hafal dzikir yang sudah diajarkan).
G. Puasa
1. Dalil disyariatkan Puasa
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا
كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
والصوم جنة من النار
“puasa adalah benteng dari api neraka”
بني الإسلام على خمس منها صوم رمضان
2. Penerapan Di Ppm. Alhassan
Berangkat dari dalil diatas, puasa termasuk rukun islam (puasa
romadlon). Dan puasa melatih dan mendidik manusia untuk bertaqwa. Puasa
memiliki banyak keutamaan baik dari sisi dunia maupun akhirat. Karena itulah
santri alhassan diwajibkan untuk melaksanakan puaasa romadlon dan dilatih untuk
melakukan puasa puasa sunnah seperti puasa senin kamis, puasa enam hari di
bulan syawal, puasa arafah, puasa sepuluh muharram. Dengan tujuan supaya mereka
terlatih dan terdidik menjadi generasi yang sholih dan bertaqwa.
H. Zakat, Infak Dan Shodaqoh
Zakat termasuk rukun islam sebagaimana sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya.
PENERAPAN di PPM ALHASSAN.
1. zakat, ppm alhassan menjelaskan kepada sasntri tentang hukum
zakat, baik melalui kelas formal atau dauroh di masjid dan juga melalui media
dinding. ppm alhassan mengumumkan kepada santri untuk disampaikan kepada
walinya masing-masing bahwa ppm bersedia menerima dan menyalurkan zakat kepada
para mustahiqnya.
2. berkurban, sejak tahun 2011 ppm alhassan membuka rekening khusus
untuk tabungan kurban bagi santri yang ingin berkurban di hari idul adha,
sehingga melatih mereka untuk mengumpulkan sebagian rizki dan meringankan
mereka ketika membeli hewan kurban. Sejak dibuka tabungan kurban, alhamdulillah
jumlah santri yang ikut berkurban bertambah sehingga kuota pembagian hewan
kurban untuk dibagikan kepada masyarakt pun bertambah.
3. infak, santri senantiasa dilatih untuk berinfak dan membantu
temannya yang sedang kesusahan. Setiap hari oppm di alhassan khususnya bada
isya’ mengumumkan tentang keadaan santri, bagi mereka yang sedang sakit
diharapkan kepada santri lain untuk membantu baik dengan doa ataupun materi.
4. shodaqoh & wakaf, santri dilatih untuk berpartisipasi dalam
wakaf dan sshodaqoh. Yaitu ppm alhassan berniat untuk melebarkan masjid dan
setiap santri diberikan satu ikat kwitansi wakaf untuk diisi sesuai dengan
kemampuan.
PENUTUP
Menumbuhkan kesadaran beribadah kepada anak
didik (santri) bukanlah perkara yang mudah dan gampang, tetapi ia membutuhkan
kesabaran, dan waktu yang tidak singkat. Tetapi lebih dari itu semua adalah
keteladanan dari asatid yang ada. Sebagaimana yang diungkapkan oleh syaikh
Muhammad qutb, beliau berkata:
ولن تتربى الأمة على حقيقة الإسلام بكتاب
ينشر، أو موعظة تلقى، أو خطبة حماسية في مزايا الإسلام، وإن كان هذا كله من
الأدوات الضرورية للدعوة..
إنما يتربى الناس بالقدوة أولا، ثم بالموعظة
الصادرة عن القدوة، التي تجد صداها في القلوب حين تصدر عن قلوب مؤمنة بالفعل،
ملتزمة بالفعل، ممثلة له في سلوكها الواقعي، داعية إلى الله على بصيرة: (قُلْ
هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي
وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ) ([3]).[4]
“umat ini tidak akan
memahami hakikat islam yang sebenarnya hanya dengan kitab, nasihat yang
disampaikan atau khutbah yang membara tentang keutamaan islam meskipun itu
semua termasuk sarana penting untuk dakwah. Tetapi manusia akan terdidik dengan
qudwah (teladan), kemudian dengan nasihat yang terpantul dari keteladanan yang
bersumber dari hati, dan sesuai dengan apa yang ia perbuat (perkataan/nasihat
tidak menyelisishi perbuatannya). Inilah profil dai yang menyeru kepada Allah
SWT diatas manhaj yang jelas (bashiroh) sebagaimana firman Allah SWT :
“katakanlah inilah jalanku, aku dan orang
yang mengikutiku menyeru kepada Allah SWT diatas manhaj yang jelas (basiroh),
mahasuci Allah SWT , dan aku tidaklah termasuk dari orang-orang yang
menyekutukanNya.”
Akhirnya, Semua yang kita harapkan kepada
santri untuk menjadi proyek miniature masyarakat islam tidak akan terwujud
kecuali kita menjadi garda terdepan (qudwah) di dalam melakukan ibadah-ibadah diatas. Dari miniature
masyarakat islam diharapkan terwujud masyarakat islam yang sesungguhnya yang bernafaskan cahaya ilahi, al-islam. Waallahu
a’lam bisshowab
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه و االله الموفق إلى أقوم
الطريق والحمد لله رب العالمين

![]() |
|||
![]() |
Peresmian Gedung Oleh Gubenur Jawabarat A. Heryawan, Lc Santri Smpit Ppm. Al-Hassan
![]() |
|||
![]() |
|||
Idul Adha, Ppm. Alhassan Dengan Masyarakat Halaqoh alqur’an
PPM. AL-Hassan
![]() |
![]() |
||
Olah fisik, Kungfu Wushu ppm. Alhassan
Kegiatan Pramuka PPM. Al-HASSAN
![]() |
![]() |
||
Mauidhoh Hasanah Mudir Ppm.
Alhassan,
Asatidz PPM.AL-HASSAN
Prof. Dr. Ahmad Satori Ismail,MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar