Senin, 28 Januari 2013

Menumbuhkan Kesadaran Beribadah Kepada Kader Dakwah Santri Alhassan (Miniatur Masyarakat Islami)





بسم الله الرحمن الرحيم
1. MUQODDIMAH
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى أله وصحبه أجمعين، وبعد:
Dalam sebuah rumah di kota madinah, duduklah umar ra bersama sahabat-sahabatnya seraya berkata kepada mereka: “cobalah berharap!” salah seorang dari mereka berkata: “aku mengharapkan seandainya rumah ini dipenuhi  dengan emas lalu aku infakkan semua di jalan Allah SWT”. Umar ra mengulangi ucapannya: berharaplah! Sahabat lain berkata: “aku mengharapkkan seandainnya rumah ini penuh dengan permata dan intan yang aku bisa sedekahkan semuannya di jalan Allah SWT”. Umar mengulangi lagi permohonannya: berharaplah! Para sahabat serentak menjawab: wahai amirul mukminin, kami belum menangkap apa yang engkau inginkan? Beliau menjawab: aku menginginkan orang-orang seperti abu ubaidah bin jarrah, mu’adz bin jabal, dan salim maula abu hudzaifah yang semuannya bisa membantuku berjuang liila’I kalimatillah.”
Berangkat dari atsar umar, prof. dr. satori ismail menginginkan supaya ppm alhassan menjadi salah satu wujud usaha yang diharapkan oleh amirul mukminin umar bin khattab yaitu sebagai tempat berkumpuulnya para pencari ilmu yang denganya menuju kejayaan islam. Karena untuk membangun masyarakat islami atau membangun kebudayaan yang agung dan membangkitkan suatu umat yang statis bukan dengan mengumpulkan emas, intan dan permata, tetapi mengharapkan orang-orang istimewa yang berilmu dan berotak besar yang mampu mendukkung kebenaran dan menggapai kemenangan.
Melahirkan masyarakat islami  dimulai dari melahirkan individu muslim. Dari individu muslim akan terbentuk sekelompok muslim yang menyatu di dalam masyarakat atau yang disebut masyarakat muslim (islami).
Untuk melahirkan individu muslim yang memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang muslim (hamba yang berserah/ taat kepada Allah SWT) tidaklah perkara yang mudah dan praktis, tetapi membutuhkan usaha yang berkelanjutan dan kesabaran dalam mendidik dan meunumbuhkan kesadaran beribadah dalam rentang waktu yang tidak singkat.
Di dalam makalah ini, saya berusaha untuk membahas bagaimana menumbuhkan kesadaran beribadah kepada santri alhassan. Saya memilih untuk membahas tentang masyarakat santri karena  kehidupannya dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan yang islami, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi dicoba untuk menerapkan ajaran-ajaran islam yang dibawa Rosulullah saw. Dengan kata lain masyarakat santri adalah miniatur masyarakat islami, dari sinilah diharapkan akan lahir masyarakat islami. Sebagaimana impian amirul mukminin Umar al-faruq al-mulham r.a.
Dalam pembahasan tentang menumbuhkan kesadaran beribadah pada santri, saya membatasi untuk menjelaskan beberapa ibadah seperti solat fardlu, solat sunnah (rowatib, dhuha dan tahajjud), membaca alqur’an, dzikir, dan puasa. Adapun alasan saya hanya membatasi pada ibadah-ibadah tersebut karena :
1.      sholat adalah rukun islam yang wajib dijalankan. Ia adalah amalan pertama yang akan dihisab di hari akhir kelak. Barangsiapa yang mengingkarinya kafir dan tempatnya adalah neraka.
2.      diantara amalan yang menyebabkan seseorang masuk syurga dan menjadi teman Rosulullah saw di syurga kelak adalah memperbanyak sholat (sujud kepada Allah SWT).
3.      termasuk rukun iman adalah iman kepada kitab Allah SWT, diantaranya iman kepada alqur’an. Bagi setiap muslim mempelajari alqur’an adalah keharusan,  membaca, menghayati dan mengamalkan ajaran adalah bukti keimanan kepada alqur’an (kitabullah).
4.      kebahagian hidup bukan bersumber dari banyaknya materi (dunia) tetapi kebahagian hakiki adalah ketenangan hati ketika mengingat Allah SWT (dzikir kepada Allah SWT). Dunia hanyalah sarana bukan tujuan utama, hidup di dunia hanyalah sementara sedang akhirat kekal abadi selama-lamanya.
5.      puasa adalah rukun islam yang ketiga, dan puasa adalah ibadah yang berat sehingga rosulullah saw menjanjikan bahwa puasa akan menjadi perisai bagi orang yang berpuasa dari api neraka.
6.      Zakat, infak dan shodaqoh adalah bukti bahwa islam adalah agama yang memperhatikan kondisi umat manusia. Dan bukti bahwa islam bukan hanya terbatas pada ritual ibadah sholat dan puasa, tetapi islam juga menghendaki supaya kaum muslimin rela mengorbankan hartanya untuk kejayaan agama allah swt.
Inilah ibadah-ibadah yang harus ditanam kepada generasi kita sehingga tertanam di dalam lubuk hati mereka keimanan kepada Allah SWT yang akan melahirkan keataan kepadaNya, dan inilah yang menjadi sumber kebahagian hidup dunia dan akhirat. Karena sehebat, sekuat dan sepintar apapun manusia kalau hatinya tidak ditanami keimanan maka hanya akan menyebabkan kerusakan di dunia. Dengan melatih kader dakwah untuk senantiasa mendekatkan dirinya kepada allah swt dengan memperbanyak ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah, diharapkan allah swt berkenan membantu mereka dalam berdakwah dan meneguhkan setiap ayunan langkah untuk berdakwah. Karena tidaklah mungkin seseorang berdakwah tetapi ia tidak memperbanyak ibadahnya bahkan lupa kepada allah, karena allah berfirman :
 نسوا الله فنسيهم
“Mereka melupakan allah, maka allah pun melupakan mereka” (QS. Al-Hasyr )
Dengan menyiapkan kader dakwah yang  terlatih untuk beribadah dan dibiasakan untuk menerapkan ajaran islam pada keseharian mereka, maka diharapkan miniature masyarakat islam ini mampu  membentuk masyarakat islam yang sesungguhnya yang bernafaskan dengan ruh islam.
2. MENUMBUHKAN KESADARAN BERIBADAH KEPADA SANTRI ALHASSAN
A. Menumbuhkan Kesadaran Untuk Beribadah Sholat Lima Waktu, Berjamaah & Tepat Waktu
1. Dalil Disyariatkan Sholat lima waktu
Sholat lima waktu adalah kewajiban syariat Allah SWT bagi setiap muslim. Ia merupakan rukun islam yang lima. Banyak sekali dalil yang menjelaskan kewajiban sholat baik dari alqur’an maupun assunnah dan ijma’. Allah SWT berfirman :
{وَأقِيمُوا الصَّلَاة}
 “dan dirikanlah sholat”.
{إِن الصَّلَاة كَانَت على الْمُؤمنِينَ كتابا موقوتاً}
“sesungguhnya sholat telah ditetapkan waktunya bagi orang-orang yang beriman”.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallAllah SWTu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah SWT dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah SWT, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadlan".
عنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلَاةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ
Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya yang pertama kali akan di hisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya, Allah SWT Jalla wa 'Azza berfirman kepada Malaikat -Dan Dia lebih mengetahui (amalan seseorang) -; "Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang? Sekiranya sempurna, maka catatlah baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan, Allah SWT berfirman; "Periksalah lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jikalau terdapat shalat sunnahnya, Allah SWT berfirman; "Cukupkanlah kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan shalat sunnahnya." Selanjutnya semua amal manusia di hisab dengan cara demikian." 



2. Penerapan Di Ppm. Alhassan
sholat lima waktu adalah kewajiban bagi setiap santri. Begitu juga sholat berjama’ah dan tepat waktu adalah suatu keharusan. Dalam menerapkan kesadaran sholat lima waktu dan berjama’ah tepat waktu pada santri ppm alhassan ada beberapa langkah yang kami lakukan, diantaranya:
1.      Memberikan materi tentang sholat, terutama di dalam pelajaran fiqih yang menjadi salah satu kurikulum wajib ppm. Alhassan.
2.      Memberikan peraturan tentang kewajiban sholat lima waktu berjama’ah dan tepat waktu. Diantara peraturan tersebut adalah:
a. santri wajib hadir 15 menit sebelum adzan berkumandang, kecuali waktu dhuhur dan ashar. Di dalam waktu dhuhur santri boleh hadir ketika adzan berkumandang karena sedang keluar dari ruang kelas masing-masing. Adapun maghrib santri wajib berada di dalam masjid setengah jam sebelum masuk waktu sholat.
b. santri wajib berpakaian rapi dan bersih ketika hendak pergi ke masjid, sebagai ketaatan kepada Allah SWT, sebagaimana di dalam surat al-an’am:
خذوا زينتكم عند كل مسجد
“ambillah perhiasanmu (pakaian yang terbaik) ketika tiap kali ke masjid”
c. santri dilatih untuk menghadirkan khusu’ di dalam sholat, yaitu tidak diperkenan berbicara ketika sudah masuk masjid, waktu antara adzan & iqomah dan sesudah sholat untuk berdzikir.
d. santri dilatih untuk menjadi imam sejak mereka kelas dua tsanawi (smp), khusus setiap hari ahad santri berjama’ah di kamar masing masing (kecuali kelas satu) dengan tujuan untuk melatih mereka menjadi imam sholat dan mampu berdzikir.
e. hukuman, santri mendapat hukuman atau iqob kalau terlambat berjama’ah, sengaja tidak berjama’ah, berbicara di dalam masjid kecuali karena udzur sayr’I seperti sakit.
3.      keteladanan dan bimbingan ustad setiap waktu. Santri tidak bisa terlepas tanpa ada bimbingan atau pengarahan seorang ustad. Karena di usia smp-sma belum bisa berfikir secara logika (belum sadar) dan perasaannya masih labil.
Semua peraturan diatas wajib  dilakukan bahkan menjadi kewajiban bagi santri, dengan tujuan membiasakan mereka untuk melaksanakan sholat tepat waktu dan berjama’ah. Memang pada awalnya berat, tetapi kebiasaan berat kalau dilakukan setiap hari akan menjadi ringan. sehingga akan terbentuk di otak bawah sadar mereka pentinganya melaksanakan sholat berjama’ah dan tepat waktu tanpa lagi diperintah, bahkan akan timbul perasaan pada diri mereka “ada sesuatu yang kurang” kalau mereka tidak melaksanakan sholat berjama’ah dan tepat waktu.



b. Menumbuhkan Kesadaran Untuk Sholat Rowatib
1. Dalil Disyariatkan Sholat Rowatib
عَنْ «رَبِيعَةَ بْنِ مَالِكٍ الْأَسْلَمِيِّ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ لِي النَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: سَلْ، فَقُلْت: أَسْأَلُك مُرَافَقَتَك فِي الْجَنَّةِ، فَقَالَ: أَوَ غَيْرَ ذَلِكَ فَقُلْت: هُوَ ذَاكَ، قَالَ: فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِك بِكَثْرَةِ السُّجُودِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari robiah bin malik al-aslami, rosulullah saw berkata kepadaku: mintalah, saya berkata : saya meminta supaya menjadi teman engkau di syurga, rosulullah berkata; adakah selain itu? Aku jawab: Itu saja, rosulullah saw bersabda: maka hendaklah engkau memperbanyak sujud”.
Hadis ini menjelaskan bahwa diantara kunci masuk syurga dan menjadi teman Rosulullah saw di syurga adalah dengan memperbanyak solat. Dan solat yang dimaksud di dalam hadis ini bukan menggandakan solat wajib, tetapi memperbanyak solat-solat sunnah.[1]
2. Penerapan Di Ppm Alhassan
Seperti hanya sholat wajib lima waktu, sholat sunnah rowatib bisa dikatakan diwajibkan kepada santri untuk melaksanakannya. Yaitu dengan senantiasa mengingatkan santri setelah adzan berkumandang untuk segera melaksanakan solat sunnah, begitu juga sesudah sholat wajib. imam mengingatkan santri untuk melaksanakan sholat sunnah. Bagi santri yang tidak melaksanakan sholat sunnah terutama sesudah solat wajib, maka ia tidak diperkenankan meninggalkan masjid sehingga ia melaksanakannya.
Hal ini “diwajibkan” dengan tujuan untuk membiasakan para santri sedari kecilnya dan memunculkan rasa “senang” melaksanakan solat sunnah rowatib. Memang pada awalnya, dilihat secara dhohir adalah pemaksaan, tetapi lama-kelamaan hal ini akan menjadi kebiasaan yang sulit hilang pada anak didik. Dan hal ini terbukti pada santri-santri yang sudah mulai dewasa yaitu kelas 2 aliyah.

C. Sholat Dhuha
1. Dalil Disyariatkan Sholat Dhuha
وعن أَبي ذَرٍّ - رضي الله عنه - عن النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «يُصْبحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى (1) مِنْ أَحَدكُمْ صَدَقَةٌ: فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئ (2) مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى» . رواه مسلم.
Dari Abu Dzarr dari Nabi shallAllah SWTu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma'ruf nahyi mungkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan dua rakaat dhuha."
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Dari Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah SallAllah SWTu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang shalat subuh berjama'ah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit yang dilanjutkan dengan shalat dua raka'at, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah." dia (Anas radliAllah SWTu 'anhu) berkata, Rasulullah bersabda: "Sempurna, sempurna, sempurna."




2. Penerapan Di Ppm Alhassan
1. menamkan kepada santri keutamaan & pentingnya sholat dhuha. Baik ketika materi fiqih atau diluar pelajaran.
2. keteladanan seorang ustad adalah mutlak diperlukan, karena keteladanan lebih utama dari pelajaran itu sendiri.
3. waktu sholat dhuha biasanya ketika jam istirahat pagi sekitar jam 09.30 – 10.00
4. dalam sholat dhuha, tidak ada peraturan dan hukuman bagi santri yang tidak melaksanakannya.
D. Sholat Lail (Tahajjud)
1. Dalil Disyariataka Sholat Lail
{وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا}
 [الإسراء: 79]
“ dan pada sebahagian malam hari tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.”
وعن سالم بن عبدِ الله بن عمر بن الخطاب - رضي الله عنهم - عن أبيِهِ: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللهِ، لَوْ كَانَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيلِ» قَالَ سالِم: فَكَانَ عَبدُ اللهِ بَعْدَ ذَلِكَ لاَ يَنامُ مِنَ اللَّيلِ إِلاَّ قَلِيلًا. متفقٌ عَلَيْهِ.
“sebaik-baik laki-laki adalah abdullah, seandainya ia melaksanakan solat pada sebagian malam”


2. Penerapan Di Ppm Alhassan
1. santri dibangunkan setengah jam sebelum adzan subuh, dengan tujuan untuk melatih mereka sholat malam (tahajjud).
2. sholat lail dilaksanakan di masjid secara sendiri-sendiri, tetapi terkadang dilakukan secara berjama’ah.
3. keteladanan dan arahan terus untuk membimbing santri, karena bangun malam adalah berat dan tidak sedikit santri yang malas untuk bangun, atau bangun tetapi Cuma pindah tempat kemudian tidur lagi.
Semua ini dilakukan setiap hari kepada anak didik, dengan tujuan mereka terbiasa melakukannya, dan sebagai bekal bagi mereka untuk memperkuat ruhiyah dan kedekatan kepada Allah SWT swt.


E. Membaca Alqur’an
1. Dalil Disyariatkan Membaca Alqur’an
عن أَبي أُمَامَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رسولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يقول: «اقْرَؤُوا القُرْآنَ؛ فَإنَّهُ يَأتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ» . رواه مسلم
“bacalah alqur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat sebagai penolong bagi yang membacanya”.
وعن عثمان بن عفان - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» . رواه البخاري.
“sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari alqur’an dan mengajarkannya”.
عن أَبي موسى - رضي الله عنه - عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «تعاهدوا هَذَا القُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ الإبلِ فِي عُقُلِهَا» . متفقٌ عَلَيْهِ
2. Penerapan Di PPM. AL-HASSAN
Ppm alhassan menargetkan santri hafal 5 juz selama 3 tahun. Adapun kegiatan dalam membantu santri untuk membaca & menghafal alqur’an adalah sebagai berikut:
1. diadakan halaqoh alqur’an, setiap halaqoh terdiri dari satu musyrif dan 15 santri.
2. waktu halaqoh, halaqoh alqur’an biasa dilaksanakan setiap hari (kecuali hari ahad dan rabu) pada waktu subuh setelah sholat subuh, dan ba’da maghrib setelah sholat maghrib.
3. dari sini anak dibimbing untuk membaca alqur’an dan menghafalkannya.
4. adapun diluar waktu halaqoh resmi, anak-anak dididik untuk dekat dengan alqur’an terutama di saat selesai solat tahajud sambil menunggu adzan subuh, antara adzan dan iqomah, di waktu dhuha,  sebelum maghrib (setengah jam sebelum adzan maghrib, santri harus berada di masjid).
5. menghadirkan musyrif yang hafal alqur’an (alhafidz)
6. tasmi’ alqur’an dilakukan sebulan sekali, yaitu santri yang sudah hafal satu juz, diminta untuk menghafal di hadapan santri yang lain dengan tujuan untuk memotivasi yang lain dalam menambah dan memperbaiki bacaan alqur’an.
7. lomba menghafal alqur’an, diadakan setiap semester sekali. Biasanya di momen-momen tertentu seperti bulan romadhon dan muharram.
Harapan kami lahir generasi yang dekat dengan alqur’an, yang senantiasa membaca alqur’an dan menjadikan alqur’an sebagai penyejuk hati, penentram dan pelembut jiwa.

F. Dzikir
1. Dalil Disyariatkan Dzikir
ألا بذكر الله تظمئن القلوب
“ingatlah, dengan mengingat allah swt hati menjadi tenang”
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا مررتم برياض الجنة فارتعوا ؟ قيل وما رياض الجنة يا رسول الله ؟ قال : حلق الذكر
dari Anas bin Malik radliAllah SWTu 'anhu bahwa Rasulullah shallAllah SWTu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian melewati taman Surga, maka perbanyaklah dzikir!" Aku katakan; apakah taman Surga itu wahai Rasulullah? Beliau mengatakan: "Kelompok-kelompok dzikir." [2]

2. Penerapan Di Ppm Alhassan
1. santri dibiasakan untuk berdzikir setiap selesai solat fardlu lima waktu.
2. santri berdzikir dengan berjama’ah dengan tujuan mempermudah santri baru dalam menghafal dzikir-dzikir.
3. menanam kebiasan berdzikir setiap selesai solat, baik solat fardlu maupun solat sunnah, dan juga antara adzan dan iqomah.
4. khusus setiap subuh hari ahad dan senin, santri membaca dzikir maksurat hasan albanna (karena dzikir-dzikir yang ada di dalamnya bersumber dari nabi muhammad saw)
5. setiap hari ahad, santri berjamaah di kamar masing-masing dan setelah sholat santri yang menjadi imam memimpin untuk berdzikir. (sebagai bukti bahwa santri memang benar-benar hafal dzikir yang sudah diajarkan).
G. Puasa
1. Dalil disyariatkan Puasa
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
والصوم جنة من النار
“puasa adalah benteng dari api neraka”
بني الإسلام على خمس منها صوم رمضان

2. Penerapan Di Ppm. Alhassan
Berangkat dari dalil diatas, puasa termasuk rukun islam (puasa romadlon). Dan puasa melatih dan mendidik manusia untuk bertaqwa. Puasa memiliki banyak keutamaan baik dari sisi dunia maupun akhirat. Karena itulah santri alhassan diwajibkan untuk melaksanakan puaasa romadlon dan dilatih untuk melakukan puasa puasa sunnah seperti puasa senin kamis, puasa enam hari di bulan syawal, puasa arafah, puasa sepuluh muharram. Dengan tujuan supaya mereka terlatih dan terdidik menjadi generasi yang sholih dan bertaqwa.


H. Zakat, Infak Dan Shodaqoh
Zakat termasuk rukun islam sebagaimana sudah dijelaskan pada bab sebelumnya.
PENERAPAN di PPM ALHASSAN.
1. zakat, ppm alhassan menjelaskan kepada sasntri tentang hukum zakat, baik melalui kelas formal atau dauroh di masjid dan juga melalui media dinding. ppm alhassan mengumumkan kepada santri untuk disampaikan kepada walinya masing-masing bahwa ppm bersedia menerima dan menyalurkan zakat kepada para mustahiqnya.
2. berkurban, sejak tahun 2011 ppm alhassan membuka rekening khusus untuk tabungan kurban bagi santri yang ingin berkurban di hari idul adha, sehingga melatih mereka untuk mengumpulkan sebagian rizki dan meringankan mereka ketika membeli hewan kurban. Sejak dibuka tabungan kurban, alhamdulillah jumlah santri yang ikut berkurban bertambah sehingga kuota pembagian hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakt pun bertambah.
3. infak, santri senantiasa dilatih untuk berinfak dan membantu temannya yang sedang kesusahan. Setiap hari oppm di alhassan khususnya bada isya’ mengumumkan tentang keadaan santri, bagi mereka yang sedang sakit diharapkan kepada santri lain untuk membantu baik dengan doa ataupun materi.
4. shodaqoh & wakaf, santri dilatih untuk berpartisipasi dalam wakaf dan sshodaqoh. Yaitu ppm alhassan berniat untuk melebarkan masjid dan setiap santri diberikan satu ikat kwitansi wakaf untuk diisi sesuai dengan kemampuan.





PENUTUP
Menumbuhkan kesadaran beribadah kepada anak didik (santri) bukanlah perkara yang mudah dan gampang, tetapi ia membutuhkan kesabaran, dan waktu yang tidak singkat. Tetapi lebih dari itu semua adalah keteladanan dari asatid yang ada. Sebagaimana yang diungkapkan oleh syaikh Muhammad qutb, beliau berkata:
ولن تتربى الأمة على حقيقة الإسلام بكتاب ينشر، أو موعظة تلقى، أو خطبة حماسية في مزايا الإسلام، وإن كان هذا كله من الأدوات الضرورية للدعوة..
إنما يتربى الناس بالقدوة أولا، ثم بالموعظة الصادرة عن القدوة، التي تجد صداها في القلوب حين تصدر عن قلوب مؤمنة بالفعل، ملتزمة بالفعل، ممثلة له في سلوكها الواقعي، داعية إلى الله على بصيرة: (قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ) ([3]).[4]
“umat ini tidak akan memahami hakikat islam yang sebenarnya hanya dengan kitab, nasihat yang disampaikan atau khutbah yang membara tentang keutamaan islam meskipun itu semua termasuk sarana penting untuk dakwah. Tetapi manusia akan terdidik dengan qudwah (teladan), kemudian dengan nasihat yang terpantul dari keteladanan yang bersumber dari hati, dan sesuai dengan apa yang ia perbuat (perkataan/nasihat tidak menyelisishi perbuatannya). Inilah profil dai yang menyeru kepada Allah SWT diatas manhaj yang jelas (bashiroh) sebagaimana firman Allah SWT :
“katakanlah inilah jalanku, aku dan orang yang mengikutiku menyeru kepada Allah SWT diatas manhaj yang jelas (basiroh), mahasuci Allah SWT , dan aku tidaklah termasuk dari orang-orang yang menyekutukanNya.”
Akhirnya, Semua yang kita harapkan kepada santri untuk menjadi proyek miniature masyarakat islam tidak akan terwujud kecuali kita menjadi garda terdepan (qudwah) di dalam melakukan  ibadah-ibadah diatas. Dari miniature masyarakat islam diharapkan terwujud masyarakat islam yang sesungguhnya  yang bernafaskan cahaya ilahi, al-islam. Waallahu a’lam bisshowab
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه و االله الموفق إلى أقوم الطريق والحمد لله رب العالمين
master plan.jpg






IMG_9303.JPG

IMGP0937.jpg
 





Peresmian Gedung Oleh Gubenur Jawabarat  A. Heryawan, Lc                  Santri Smpit Ppm. Al-Hassan






CIMG2823.jpg

DSCF3166.JPG

 






Idul Adha, Ppm. Alhassan Dengan Masyarakat                               Halaqoh alqur’an PPM. AL-Hassan








IMG_1399.JPG
IMG_6816.JPG

 






Olah fisik, Kungfu Wushu ppm. Alhassan                                           Kegiatan Pramuka PPM. Al-HASSAN





IMG_0953.JPG
IMG_9317.JPG

 







Mauidhoh Hasanah Mudir Ppm. Alhassan,                                                Asatidz PPM.AL-HASSAN
 Prof. Dr. Ahmad Satori Ismail,MA


[1] Subulus salam, hal. 1/333
[2] Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib dari jalur ini, dari hadits Tsabit dari Anas. Sunan tirmidzi no 3432
([3]) سورة يوسف (108)
[4] المسلمون والعولمة, محمد قطب ص 35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger