DOA DI BULAN SUCI
Suatu hari, seorang kiyai di sela-sela mengajar tafsir ayat-ayat
shiyam/ puasa, ia bertanya kepada santri-santrinya : “kenapa Allah swt
meletakkan ayat doa di tengah-tengah ayat puasa?”. Mendengar pertanyan sang
kiyai, setiap santri mulai berfikir dan berusaha menjawab, tetapi setiap
jawaban tidak ada yang cocok dengan maksud sang kiyai, karena itu sang kiyai
tersebut menjawab dan menjelaskan: “Bahwa
Allah swt meletakkan ayat doa di tengah ayat-ayat puasa bukanlah sebuah
kebetulan tetapi itu adalah isyarat kepada kita supaya memperbanyak doa di
bulan suci Romadhan”.[1]
Yang dimaksud ayat tersebut adalah firman Allah swt :
وإذا
سألك عبادي عني فإني قريب، أجيب دعوة الداع إذا دعاني فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي
لعلهم يرشدون
“Dan
jika hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya
Aku itu dekat. Aku mengabulkan setiap doa orang yang meminta ketika ia berdoa,
maka hendaklah mereka semua meminta kepadaku dan beriman, supaya mereka
mendapat petunjuk” (QS. Al-Baqoroh : 186)
Bulan suci ramadhan adalah bulan yang penuh barakah dan bulan
dikabulkannya doa-doa. Hal ini sebagaimana riwayat dari abu ubadah ibn shomit
bahwa pada suatu hari di bulan Romadhan Rosulullahsaw bersabda: “telah
datang kepada kalian bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah. Pada bulan itu, Allah
menaungi kalian kemudian menurunkan rahmatNya, menghapus dosa-dosa dan
mengabulkan setiap doa”. (HR. Imam Ibnu Majah dan Imam al-Thobrani)[2]
Allah swt mengabulkan setiap doa karena Allah swt bgitu dekat
dengan hambanya. Sebagaimana penjelasan imam ghozali, meskipun Allah maha
tinggi (‘ala ‘arsy istawa) di langit (maksudnya adalah kemaha tinggian Allah
swt) tetapi Allah lebih dekat dariipada urat leher hambaNya.[3]
Adapun doa yang perlu kita prioritaskan disetiap kita berdoa di
bulan Romadhan adalah meminta syurga dan berlindung dari api neraka. Hal ini
sebagaimana hadis Rosulullahsaw yang diriwayatkan oleh salman al-farisi bahwa Rosulullahsaw
ketika sedang khutbah menyambut bulan Romadhan, ia bersabda (diantara isi khutbahnya):
وأما
الخصلتان التان لا غنى لكم عنهما ، فتسألونه الجنة وتعوذون به من النار (رواه ابن
خزيمة والبيهقي في صحيحهما وصححه البيهقي)
“Ada
dua hal yang tidak patut ditingglkan di waktu Romadhan; kalian meminta kepada Allah
swt syurga dan berlindung kepadaNya dari api neraka”.
Meraih syurga dan selamat dari api neraka adalah sebuah kemenangan
yang hakiki. Tidak ada lagi kenikmatan yang lebih besar setelah kaki melangkah
ke syurga dan dijauhkan dari api neraka kecuali bertemu dan melihat wajah Allah
swt. karena kenikmatan dunia yang begitu menggoda dan memperdaya setiap manusia
kecuali yang dirahmati Allah swt pada hakikatnya hanyalah kenikmatan semu yang
tidak ada nilainya dibanding dengan kenikamatan syurga di akhirat kelak. Hal ini
telah dinyatakan Allah swt di dalam surat Ali Imran ayat 185 :
فمن
زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز وما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور
“Maka
barangsiapa yang dijauhkan dirinya dari api neraka dan dimasukkan ke dalam
syurga, maka sungguh ia telah mencapai kemenangan (hakiki). Dan kehidupan dunia
tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS.Ali Imran: 185)
Tidak dipungkiri bahwa manusia menginginkan kebaikan dan
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, karena itu Allah swt mengajarkan doa “sapu
jagat” di dalam Alqur’an surat albaqoroh 201 :
ربنا
أتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار
“Ya Allah, berikanlah kami kebaikan/
kebahagiaan di dunia, begitu juga kebaikan/ kebahagiaan di akhirat. Dan lindungilah
kami dari siksa api neraka”.
Banyak doa dan dzikir yang terdapat di dalam alqur’an. Dan banyak
kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama berkenaan dengan doa dan dzikir yang
bersumber dari alqur’an dan hadis seperti kitab al-adzkar karya imam nawawi
al-damasyqi. Kitab tersebut merupakan kitab yang banyak direkomendasikan oleh
para ulama bahkan menjadi rujukan ulama-ulama sekarang dalam menyusun
kitab-kitab dzikir dan doa.
Dalam berdoa, kita harus yakin bahwa Allah swt mendengar dan
mengabulkan setiap doa. Karena di dalam alqur’an Allah swt berjanji:
ادعوني
أستجب لكم
“Berdoalah kepadaKu, pasti Aku kabulkan doa
kalian”.
Dan janji Allah swt pastilah benar, karena siapakah yang lebih
menepati janjinya daripada Allah swt?. hal ini dikuatkan dengan hadis di dalam
shohih imam bukhori yang diriwayatkan oleh abu said, bahwa Rosulullahsaw
bersabda :
ما
من مسلم يدعو الله بدعوة ليس فيه إثم ولا قطيعة رحم إلا أعطاه الله بها إحدى ثلاث
خصال : إما أن يعجل له دعوته وإما أن يدخر له في الأخرة وإما أن يصرف عنه من السوء
مثله
“Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah
dengan suatu doa yang tidak ada di dalamnya unsur dosa / maksiat, dan tidak
pula untuk tujuan memutus hubungan silaturrahim, kecuali Allah pasti mengabulkan
doanya, dengan tiga hal : adakalanya Allah swt menyegerakan (dalam mengabulkan
) doa (di dunia), atau Allah swt menyimpannya (dibalas nanti kebaikan doanya)
di akhirat, atau Allah menghindarkannya dari musibah.”.
Wallahu A’lam Bis Showab,
Ditulis Oleh : Al-Faqir Ila Afwi Robbihi Dzul Kifli Amnan Al-Qudsyi
[1]
Kenangan ngaji tafsir Fath al-Qodir ayat-ayat puasa bersama Dr.KH. Muslih Abdul Karim, MA di LIPIA,
semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepadanya, amin…amin
[2]
Lihat di kitab irsyad al-syari fi jam’I mushonnafat khadlrotu al-syaikh
Muhammad Hasyim Asy’ari (audlohu al-bayan fi ma yata’allaqu bi wadhoif
ramadhan)
[3]
Lihat bidah al-hidayah wa yalihi aqidah al-imam al-ghozali, riyadh: dar
al-minhaj
بارك الله فيك يا أخي الحبيب
BalasHapus