Senin, 15 Juli 2013

Doa di Bulan Suci



DOA DI BULAN SUCI
Suatu hari, seorang kiyai di sela-sela mengajar tafsir ayat-ayat shiyam/ puasa, ia bertanya kepada santri-santrinya : “kenapa Allah swt meletakkan ayat doa di tengah-tengah ayat puasa?”. Mendengar pertanyan sang kiyai, setiap santri mulai berfikir dan berusaha menjawab, tetapi setiap jawaban tidak ada yang cocok dengan maksud sang kiyai, karena itu sang kiyai tersebut menjawab dan menjelaskan:  Bahwa Allah swt meletakkan ayat doa di tengah ayat-ayat puasa bukanlah sebuah kebetulan tetapi itu adalah isyarat kepada kita supaya memperbanyak doa di bulan suci Romadhan”.[1]
Yang dimaksud ayat tersebut adalah firman Allah swt :
وإذا سألك عبادي عني فإني قريب، أجيب دعوة الداع إذا دعاني فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون
Dan jika hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku itu dekat. Aku mengabulkan setiap doa orang yang meminta ketika ia berdoa, maka hendaklah mereka semua meminta kepadaku dan beriman, supaya mereka mendapat petunjuk” (QS. Al-Baqoroh : 186)
Bulan suci ramadhan adalah bulan yang penuh barakah dan bulan dikabulkannya doa-doa. Hal ini sebagaimana riwayat dari abu ubadah ibn shomit bahwa pada suatu hari di bulan Romadhan Rosulullahsaw bersabda: “telah datang kepada kalian bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah. Pada bulan itu, Allah menaungi kalian kemudian menurunkan rahmatNya, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan setiap doa”. (HR. Imam Ibnu Majah dan Imam al-Thobrani)[2]
Allah swt mengabulkan setiap doa karena Allah swt bgitu dekat dengan hambanya. Sebagaimana penjelasan imam ghozali, meskipun Allah maha tinggi (‘ala ‘arsy istawa) di langit (maksudnya adalah kemaha tinggian Allah swt) tetapi Allah lebih dekat dariipada urat leher hambaNya.[3]
Adapun doa yang perlu kita prioritaskan disetiap kita berdoa di bulan Romadhan adalah meminta syurga dan berlindung dari api neraka. Hal ini sebagaimana hadis Rosulullahsaw yang diriwayatkan oleh salman al-farisi bahwa Rosulullahsaw ketika sedang khutbah menyambut bulan Romadhan, ia bersabda (diantara isi khutbahnya):
وأما الخصلتان التان لا غنى لكم عنهما ، فتسألونه الجنة وتعوذون به من النار (رواه ابن خزيمة والبيهقي في صحيحهما وصححه البيهقي)
Ada dua hal yang tidak patut ditingglkan di waktu Romadhan; kalian meminta kepada Allah swt syurga dan berlindung kepadaNya dari api neraka”.
Meraih syurga dan selamat dari api neraka adalah sebuah kemenangan yang hakiki. Tidak ada lagi kenikmatan yang lebih besar setelah kaki melangkah ke syurga dan dijauhkan dari api neraka kecuali bertemu dan melihat wajah Allah swt. karena kenikmatan dunia yang begitu menggoda dan memperdaya setiap manusia kecuali yang dirahmati Allah swt pada hakikatnya hanyalah kenikmatan semu yang tidak ada nilainya dibanding dengan kenikamatan syurga di akhirat kelak. Hal ini telah dinyatakan Allah swt di dalam surat Ali Imran ayat 185 :
فمن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز وما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور
Maka barangsiapa yang dijauhkan dirinya dari api neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah mencapai kemenangan (hakiki). Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS.Ali Imran: 185)
Tidak dipungkiri bahwa manusia menginginkan kebaikan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, karena itu Allah swt mengajarkan doa “sapu jagat” di dalam Alqur’an surat albaqoroh 201 :
ربنا أتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار
Ya Allah, berikanlah kami kebaikan/ kebahagiaan di dunia, begitu juga kebaikan/ kebahagiaan di akhirat. Dan lindungilah kami dari siksa api neraka”.
Banyak doa dan dzikir yang terdapat di dalam alqur’an. Dan banyak kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama berkenaan dengan doa dan dzikir yang bersumber dari alqur’an dan hadis seperti kitab al-adzkar karya imam nawawi al-damasyqi. Kitab tersebut merupakan kitab yang banyak direkomendasikan oleh para ulama bahkan menjadi rujukan ulama-ulama sekarang dalam menyusun kitab-kitab dzikir dan doa.
Dalam berdoa, kita harus yakin bahwa Allah swt mendengar dan mengabulkan setiap doa. Karena di dalam alqur’an Allah swt berjanji:
ادعوني أستجب لكم
“Berdoalah kepadaKu, pasti Aku kabulkan doa kalian”.
Dan janji Allah swt pastilah benar, karena siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah swt?. hal ini dikuatkan dengan hadis di dalam shohih imam bukhori yang diriwayatkan oleh abu said, bahwa Rosulullahsaw bersabda :
ما من مسلم يدعو الله بدعوة ليس فيه إثم ولا قطيعة رحم إلا أعطاه الله بها إحدى ثلاث خصال : إما أن يعجل له دعوته وإما أن يدخر له في الأخرة وإما أن يصرف عنه من السوء مثله
Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang tidak ada di dalamnya unsur dosa / maksiat, dan tidak pula untuk tujuan memutus hubungan silaturrahim, kecuali Allah pasti mengabulkan doanya, dengan tiga hal : adakalanya Allah swt menyegerakan (dalam mengabulkan ) doa (di dunia), atau Allah swt menyimpannya (dibalas nanti kebaikan doanya) di akhirat, atau Allah menghindarkannya dari musibah.”.
Wallahu A’lam Bis Showab,
Ditulis Oleh : Al-Faqir Ila Afwi Robbihi Dzul Kifli Amnan Al-Qudsyi       



[1] Kenangan ngaji tafsir Fath al-Qodir ayat-ayat puasa bersama Dr.KH. Muslih Abdul Karim, MA di LIPIA, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepadanya, amin…amin
[2] Lihat di kitab irsyad al-syari fi jam’I mushonnafat khadlrotu al-syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari (audlohu al-bayan fi ma yata’allaqu bi wadhoif ramadhan)
[3] Lihat bidah al-hidayah wa yalihi aqidah al-imam al-ghozali, riyadh: dar al-minhaj

1 komentar:

Powered By Blogger