Bulan dzulhijjah merupakan bulan
yang mulia dalam islam, bulan yang Allah muliakan dengan ibadah haji; ibadah
yang membutuhkan banyak pengorbanan, harta benda dan jiwa raga. Haji merupakan
rukun islam yang menjadi kewajiban bagi mereka yang mampu. Sebagaimana firman
Allah swt :
ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلا
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : بني الإسلام
على خمس شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة
وصوم رمضان وحج البيت إن استطاع إليه سبيلا
Fa
ya ibadallah, haji merupakan syiar persaatuan umat islam sedunia, yang tidak
membedakan ras, suku, negara, dan warna kulit. Yang membedakan hanyalah niat
dan takwa. Oleh karena itulah, rasulullah Saw telah menjelaskan bahwa orang
yang beribadah haji karena Allah maka tidak ada balasan bagi mereka kecuali
syurga Allah swt, sebagaimana sabda rasulullah saw:
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم : العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما، والحج المبرور ليس له جزاء إلى الجنة,
رواه البخاري ومسلم
Pagi
yang penuh berkah ini, di hari idul adha ini, hari berkurban, mengingatkan kita
kepada para manusia agung yang telah menciptakan arus terbesar dalam sejarah
manusia, membentuk arah kehidupan kita dan membuat kita semua berkumpul di
masjid ini utnuk shalat dan berdoa bagi mereka. Pagi ini kita agungkan
nama-nama besar itu; nabi Ibrahim dan istrinya hajar, nabi ismail dan nabi
muhammad saw. Allah telah mengabadikan kisah nabi ibrahim dan anaknya ismail
dalam surat al-shaffat 102-1119
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur
sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku
Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah
apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang
yang sabar". tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan
anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). dan Kami panggillah
dia: "Hai Ibrahim, Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, Sesungguhnya
Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya
ini benar-benar suatu ujian yang nyata.. dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar, (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas
Ibrahim". Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik. Sesungguhnya ia Termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”
يا معشر المسلمين جماعة عيد الأضحى رحمكم الله
Dari ayat tersebut, ayat yang menceritakan nabi ibrahim dan anaknya
nabi ismail, terdapat pelajaran hidup untuk kita semua, diantaranya:
1.
Komunikasi
yang baik antara orang tua dan anak
Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak merupakan salah satu
sarana dalam mewujudkan keluarga yang harmonis. Sebagaimana nabi Ibrahim ketika
ia mendapat ujian yang sangat besar; ujian keimanan yang diujikan Allah kepada
kekasihnya nabi Ibrahim khalilullah, lewat mimpi supaya ia menyembelih anaknya
ismail, anak yang sangat dicintainya. Dengan komunikasinya yang baik kepada
anaknya, hingga didapatkan solusi yang terbaik, yaitu taat melaksanakan
perintah Allah swt. Begitu juga seharusnya diri kita, keluarga kita untuk
membiasakan komunikasi yang baik diantara keluarga sehingga tumbuh keluarga
yang harmonis, keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.
الله أكبر، الله أكبر ، الله أكبر ولله الحمد
2.
Pendidikan
keluarga
Pelajaran kedua yang dapat kita ambil dari kisah nabi ibrahim dan
putarnya ismail adalah pendidikan keluarga. Nabi ibrahim sebagaimana diabadikan
di dalam surat as-shaffat telah mencocntohkan bagaimana cara mendidik keluarga
yang baik, yaitu pendidikan yang menumbuhkan keimanan dan keyakinan kepada
Allah swt, pendidikan yang menanamkan kesabaran dalam mentaati
perintah-perintah Allah swt, dan pendidikan yang mampu melahirkan jiwa untuk
terus berkorban demi mendapat cinta dan ridha Allah swt. Pendidikan seperti
itulah yang diterapkan nabi Ibrahim kepada keluarganya, bahkan pendidikan yang
didasari atas keimanan dan keyakinan kepada Allah menjadi akhir wasiatnya
kepada anak keturunannya. Hal ini sebagaimana diabadikan Allah dalam surat
al-baqarah :132
“Dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu
kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai
anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, Maka janganlah
kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (al-Baqarah : 132)
Seperti itulah seyogyanya kita mendidik keluarga kita dengan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Bahkan hal tersebut merupakan amanah
yang besar bagi para orang tua, para pendidik, dan para pemimpin untuk
menjadikan pendidikan keimanan dan ketakwaaan sebagai materi utama dalam
mendidik generasi sekarang. Hal ini sebagaimana ditegaskan Allah dalam
firmanNya:
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.
Mengenai ayat ini, syaikh nawawi albantani (ulama masjidil haram
dari tanah jawa, banten) mengatakan:
علموهم
شرائع الإسلام وأدبوهم
“Ajarilah mereka aturan-aturan islam, dan
ajarilah adab bersopan santun (ahlak mulia)”
Demikian karena, salah dalam mendidik berarti turut serta
mengantarkan anak atau generasi kita ke ambang kehancuran di dunia, bahkan ke
ambang neraka di akhirat, na’udzu billah min dzalik
3.
Balasan
Allah yang lebih baik
Kisah nabi ibrahim dan anaknya nabi ismail menjelaskan kepada kita
bahwa kesabaran dalam mentaati perintah Allah, dan kesabaran dalam
menjalankannya, serta berkorban baik dengan harta benda ataupun jiwa raga untuk
menolong agama Allah tidak akan pernah sia-sia, karena Allah akan membalas
kesabaran tersebut dengan pahala yang lebih baik di dunia, terlebih di akhirat.
الله أكبر، الله أكبر ، الله أكبر ولله الحمد
فيا معشر المسلمين جماعة عيد الأضحى رحمكم الله
Demikian
tiga pelajaran dari nabi ibrahim untuk kita aplikasikan dalam kehidupan kita,
semoga di hari yang penuh berkah ini, hari idul adha, Allah berkenan memberikan
rahmatNya kepada kita semua sehingga kita mampu mencontoh nabi Ibrahim
khalilullah dan mengamalkan sunnah-sunnahnya. Dengannya, Allah berkenan pula
dengan rahmatNya menjadikan kita semua sebagai hamba-hambanya yang muhsin dan
shalih, dan memasukkan kita semua ke dalam syurgaNya. Amin amin amin ya
rabbal ‘alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar