Mujahadah Cinta
Suatu ketika Ummul Mukminin Aisyah ra menceritakan bahwa Rasulullah
SAW mendirikan shalat malam sampai kakinya membengkak (sangking lamanya beliau
berdiri), ia pun bertanya, duhai Rasulullah Saw, kenapa anda melakukannya,
padahal Allah telah mengampuni dosamu baik yang telah lalu maupun yang akan
terjadi. Rasulullah saw pun menjawab, tidak boleh aku melakukannya karena rasa
cintaku untuk menjadi hamba yang banyak bersyukur?!.
Demikianlah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim, yang ditulis oleh Imam Nawawi dalam kitabnya Riyâdl al-Shâlihîn
dalam bab Mujâhadah. Bayangkan, Rasulullah Saw yang sudah dijamin Allah masuk
syurga, bahkan beliaulah yang akan memasukinya pertama kali, diampuni segala
dosanya, dan yang akan memberi syafaat di akhirat kelak, masih senantiasa
bermujahadah dalam mentaati Allah swt sebagai bentuk cintanya kepadaNya. Lantas
bagaimana dengan diri kita, yang tidak tahu kemana setelah di dunia, ke syurga
atau ke neraka karena tidak ada jaminan khusus dari Allah dan RasulNya; yang senantiasa
berlumuran dosa di waktu pagi dan petang, tetapi kurang dalam bermujahadah
dalam mentaati allah swt. Selayaknya kita mencontoh Rasulullah saw dalam
bermujahadah dalam mentaati allah swt. tetapi, lagi-lagi kita kalah dengan
nafsu kita, kalah dengan dunia; yang Allah jadikannnya indah, manis, mempesona
yang mampu merontokkan semangat kita dalam bermujahadah.
Sungguh benar, ketika Rasulullah saw bersabda dalam hadisnya yang
diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim,
حجبت النار بالشهوات
وحجبت الجنة بالمكاره
“Neraka dihiasi dengan hal-hal yang
menyenangkan sedan syurga dihiasi dengan hal yang tidak disukai”.
Bertambah zaman jauh dari zaman Rasulullah Saw, bertambah pula
kesenangan-kesenangan dunia yang menghijabi diri kita untuk ingat kepada Allah swt.
sebaliknya semakin berat langkah kita
untuk mentaati Allah Swt. Betapa banyak waktu dihabiskan untuk materi,
tetapi betapa sedikit waktu untuk bermujahadah kepada Allah Swt. karena itu menanam cinta mujahadah dalam diri adalah
suatu yang mutlak untuk dilakukan, sehingga Allah berkenan dengan rahmatNya
memudahkan kita untuk menggapai syurga-Nya.
والذين جاهدوا فينا
لنهدينهم سبلنا وإن الله لمع المحسنين
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam
mentaati Kami, maka kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sungguh,
Allah beserta (menolong) orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut: 69)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar