Senin, 22 Oktober 2012

Globalisasi (Bukti kebenaran sabda Rosulullah SAW)


Sesungguhnya Allah SWT mengutus  Nabi Muhammad saw sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan untuk semesta alam. Allah SWT berfirman :
وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين (الأنبياء : 107)
"dan tidaklah kami mengutus engkau kecuali sebagai rahmat untuk semesta alam”
Rosulullah SAW mendapat tugas dari Allah SWT untuk mengeluarkan umat ini dari kejahiliyahan dengan memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran (amar ma’ruf nahi mungkar). Sehingga tersebar risalah Muhammadiyah kepada seluruh manusia. Dan Agama Islam menjadi agama internasional (Global). Sampai tidak ada lagi fitnah (kesyirikan) di dunia ini kecuali keimanan. Sebagaimana firman Allah SWT:
ويكون الدين كله لله  
“dan agama (ketundukan) semuanya hanya kepada Allah SWT.”
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : والذي نفسي بيده لا يسمع بي أحد من هذه الأمة يهودي ولا نصراني ثم لا يؤمن بالذي أرسلت به إلا كانوا من أهل النار . رواه مسلم
“demi dzat yang jiwaku di tanganNya, tidaklah seorang dari umat ini mendengar tentang aku, baik yahudi atau nasrani kemudian ia tidak beriman dengan perkara yang diwahyukan kepadaku, kecuali mereka termasuk penduduk neraka.”
Dari dalil diatas jelas bahwa globalisasi sesungguhnya adalah milik agama Islam, supaya terwujud syariat Allah SWT yang akan menjaga dan memakmurkan dunia ini. Tetapi yang sangat disayangkan, umat Islam sekarang tenggelam dalam globalisasi dunia, tidak lagi mengglobalkan dakwah seperti yang diwajibkan. Itu dikarenakan banyak dari mereka yang telah melalaikan bahkan meninggalkan ajaran Islam,  sehingga mereka dengan mudah dikuasai dan menjadi target utama musuh-musuh Islam.sebagaimana sabda Rosulullah SAW :
قال عليه الصلاة و السلام: "يوشك أن تداعى عليكم الأمم كما تداعى الأكلة على قصعتها . قالوا: أمن قلة نحن يومئذ يا رسول الله؟ قال: "إنكم يومئذ كثير، ولكنكم غثاء كغثاء السيل. ولينزعن الله المهابة من صدور أعدائكم وليقذفن في قلوبكم الوهن". قالوا: وما الوهن يا رسول الله؟ قال: "حب الدنيا وكراهية الموت". رواه أحمد والترميذي
Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam bersabda; "Hampir saja ummat-ummat dari segala penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni piring makanan." Kami bertanya; Apakah karena saat itu kita golongan minoritas? Rasulullah ShallAllah SWTu'alaihiwasallam bersabda; "Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian adalah buih seperti buih sungai, rasa ketakutan telah dicabut dari hati musuh kalian dan penyakit wahn disemayamkan dalam hati kalian." Kami bertanya; Apa itu wahn? Rasulullah Shallallahu  'alaihiwasallam bersabda; "Cinta dunia dan takut mati."[1]
Pada saat seperti inilah kita menjadi sasaran empuk bagi musuh Islam untuk mengusai apa saja yang dimiliki umat Islam. Mereka berusaha mengeluarkan umat ini dari ajaran Islam kepada ideologi, politik, sosial, ekonomi, tsaqofah seperti yang mereka ingginkan. Sehingga umat ini tidak lagi berpegang pada konsep yang sudah jelas dan terbukti dalam sejarah manusia.
 (وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا) ([2]).
“dan mereka senantiasa memerangi kalian sehingga kalian meninnggalkan agama kalian jika mereka mampu.”
Globalisasi zaman ini bukanlah hal yang  penuh dengan sisi negatif, tetapi ia juga memiliki sisi yang positif. Ia ibarat dua matau pisau. Tergantung bagaimana kita bersikap. Bahkan globalisasi ini menjadi bukti kebenaran sabda Rosulullah saw 14 abad silam ketika Rosulullah SAW bersabda :
عن أنس بن مالك، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «لا تقوم الساعة حتى يتقارب الزمان، فتكون السنة كالشهر، والشهر كالجمعة، وتكون الجمعة كاليوم، ويكون اليوم كالساعة، وتكون الساعة كالضرمة بالنار» : هذا حديث غريب من هذا الوجه، وسعد بن سعيد هو: أخو يحيى بن سعيد الأنصاري  ،[حكم الألباني] : صحيح[3]
“tidak akan datang hari kiamat sehingga waktu menjadi sangat dekat (cepat). Setahun seperti satu bulan, sebulan seperti sepekan (1 jum’at), sepekan seperti satu hari, sehari seperti satu jam.”
Hadis ini dikuatkan dengan firman Allah SWT SWT:
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ (44) فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (الأنعام : 44-45)
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam.”
Ayat dan hadis diatas mengisyaratkan bahwa akan datangnya zaman yang sangat cepat dan keterbukaan dalam segala bidang atau yang kita sebut sekarang dengan globalisasi. 
Pengertian globalisasi

Globalisasi berasal dari kata Global. Menurut kamus besar bahasa indonesia global mempunyai dua makna:
 1. secara umum dan keseluruhan; secara bulat; secara garis besar: memberikan penjelasan secara -- saja;
2 bersangkut paut, mengenai, meliputi seluruh dunia;
Globalisasi adalah  proses masuknya ke ruang lingkup dunia[1]. Ada banyak sekali definisi mengenai globalisasi, tetapi definisi yang satu sama lain saling menguatkan dalam arti tidak terlalu jauh makna satu dengan yang lain. Diantara definisi globalisasi sebagai berikut:
1. persatuan pasar dunia dalam dunia bisnis universal dan investasi langsung, perpindahan harta, kekuatan, tsaqofah di dalam lingkup kapitalis liberalisme. Dan menguasai dunia dengan menghilangkan batas-batas kesukuan. [2]
2. globalisasi adalah kebebasan gerakan bisnis,  pelayanan, investasi dan pengetahuan yang menembus batas daerah dan negara.
3. globalisasi adalah keterbukaan dunia. Gerakan dalam dunia politik, sosial, tekhnologi, pengetahuan yang memudahkan orang berinteraksi dengan yang lain tanpa terkekang dengan batas wilayah geografi, politik.
4. Globalisasi menurut Martin Albrow adalah menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia terinkoporasi ke dalam masyrakat dunia yang tunggal, masyarakat global. Dengan kata lain globalisasi adalah bagian masyrakat dunia secara keseluruhan.
5. Rosabet Moss Kanter, 1995 mengatakan bahwa globalisasi adalah dimana dunia menjadi pusat perbelanjaan global yang dalam gagasan dan produksinya, tersedia disetiap tempat pada saat yang sama.[3]

Globalisasi dilihat secara dhohirnya sangat menyenangkan, tetapi tersembunyi di dalamnya kesengsaraan.


KRISIS DAN PERMASALAHAN GLOBALISASI
1. Pengaruh Terhadap Negara Berkembang
Globalisasi sangat berpengaruh terhadap negara berkembang yaitu dengan menjadikannya bergantung pada alat-alat pertahanan, ekonomi kepada negara maju. Hal ini mengakibatkan mereka sulit untuk berkembang dan tetap dalam keterbelakangan karena hanya menjadi koonsumen.
2. Pencemaran Lingkuangan
Globalisasi yang menawarkan alat-alat produksi yang besar dan maju, menjadikan tingkat produksi meningkat. Hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan hidup dan pencemaran lingkungan.
3. Hilangnya Keadilan Dan Persamaan Hak

SISI POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI
1. SISI NEGATIF
Diantara dampak negatif globalisasi antara lain:
-          penguasaan negara maju atas negara berkembang, yaitu dengan menjadikan negara berkembang senantiasa bergantung pada negara maju.
-          Malaise Kebudayaan : individualisasi. Atau kebangkrutan budaya, hilangnya kepribadian dan jati diri suatu bangsa.
-          menghancurkan nilai-nilai sosial masyarakat dan agama suatu bangsa serta menyebarkan perang saudara.
-          Orientasi hidup hanya pada nilai ekonomi mejadikan bergesernya nilai – nilai kemanusiaan, keharmonisan hidup dengan lingkungan dan kehangatan persahabatan, menghancurkan ikatan keluarga dan berusaha untuk menghancurkan masyarakat.
-          menghancurkan anak-anak (generasi) kecil dengan game-game atau lainnya.
-          globalisasi sama halnya dengan imprealisme baru dan mendorong prusahan-prusahaan multinasional dan transnasional untuk memindahkan pabrik mereka  ke negara lain dengan upah buruh murah  dan tidak memperhatikan hukum lingkungan. Dengan demikian mereka berkeyakinan bahwa negara-negara maju tidak seorangpun menjadi pemenang. Pada akhirnya, kebebasan yang ditawarkan oleh globalisasi mengakibatkan ketidak nyamana ditempat kerja. Para buruh merasa kahwatir karena takut diberhentikan, melihat perusahan-perusahaan dengan mudahnya untuk memindahkan produksi ke negara yang ekonimi perupahannya sangat murah.
2. SISI POSITIF
-          globalisasi memberikan kemudahan dan perkembangan kehidupan, sebagaiamana berpengaruh dalam gerak sejarah dan menciptakan kondisi untuk saling kerjasama dalam segala bidang.
-          adanya tukar komunikasi antar bangsa satu dengan lainya, sehingga memberikan wawasan baru.
-          menghilangkan jarak antar negara, sehingga memudahkan manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan yang lain di belahan dunia.
-          menghilangkan pemisah ekonomi dengan adanya demokrasi sosial masyarakat.
-          memberikan kesempatan bagi orang yang memiliki bakat dan kemampuan untuk bekerja dan memanfaatkan globalisasi.
-          membuka ruang untuk memilih pengetahuan yang sesuai dengan masing-masing individu.
-          Perkembangan teknologi memudahkan dan membantu untuk industrialisasi, termasuk untuk komunikasi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, kebersihan, penerangan, bahkan pertahanan dan keamanan.
-          Terjadi migrasi yang tinggi baik dari satu daerah ke daerah lain dalam satu negara maupun dari negara satu ke negara yang lain. Dll.

Era globalisasi adalah era yang membuka tantangan dakwah semakin besar, banyak dan kompleks. Ia seperti dua mata pisau, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya terutama untuk kepentingan dakwah. Yaitu dengan menggunakan sarana “globalisasi” yang tersedia untuk mengglobalkan dakwah sehingga tidak ada lagi fitnah (kesyirikan) didunia ini, dan bumi dipenuhi cahaya iman. Wallahul muwaffiq ila aqwamit thoriq wal hidayah. Wa shollallahu alaihi wasallam.



 


[1] Kbbi
[2] Alaulamah wa inkisatuha lil wathon arabi, hal.2
[3] Dikutip dari mata kuliah Globalisasi dan Nasionalisme HI UMM
 


[1] Sunan ahmad, no 21363
([2]) سورة البقرة (217)
[3] Sunan tirmidzi,, hal 4/567 no. 2332
Powered By Blogger