Sesungguhnya Allah SWT mengutus Nabi Muhammad saw sebagai pemberi kabar
gembira dan pemberi peringatan untuk semesta alam. Allah SWT berfirman :
وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين (الأنبياء :
107)
"dan tidaklah kami mengutus engkau
kecuali sebagai rahmat untuk semesta alam”
Rosulullah SAW mendapat tugas dari
Allah SWT untuk mengeluarkan umat ini dari kejahiliyahan dengan memerintahkan
kebaikan dan melarang kemungkaran (amar ma’ruf nahi mungkar). Sehingga tersebar
risalah Muhammadiyah kepada seluruh manusia. Dan Agama Islam menjadi agama
internasional (Global). Sampai tidak ada lagi fitnah (kesyirikan) di dunia ini
kecuali keimanan. Sebagaimana firman Allah SWT:
ويكون الدين كله لله
“dan agama
(ketundukan) semuanya hanya kepada Allah SWT.”
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : والذي
نفسي بيده لا يسمع بي أحد من هذه الأمة يهودي ولا نصراني ثم لا يؤمن بالذي أرسلت
به إلا كانوا من أهل النار . رواه مسلم
“demi dzat yang jiwaku di
tanganNya, tidaklah seorang dari umat ini mendengar tentang aku, baik yahudi
atau nasrani kemudian ia tidak beriman dengan perkara yang diwahyukan kepadaku,
kecuali mereka termasuk penduduk neraka.”
Dari dalil diatas jelas bahwa
globalisasi sesungguhnya adalah milik agama Islam, supaya terwujud syariat Allah
SWT yang akan menjaga dan memakmurkan dunia ini. Tetapi yang sangat disayangkan,
umat Islam sekarang tenggelam dalam globalisasi dunia, tidak lagi mengglobalkan
dakwah seperti yang diwajibkan. Itu dikarenakan banyak dari mereka yang telah
melalaikan bahkan meninggalkan ajaran Islam, sehingga mereka dengan mudah dikuasai dan
menjadi target utama musuh-musuh Islam.sebagaimana sabda Rosulullah SAW :
قال عليه الصلاة و السلام: "يوشك أن تداعى
عليكم الأمم كما تداعى الأكلة على قصعتها . قالوا: أمن قلة نحن يومئذ يا رسول
الله؟ قال: "إنكم يومئذ كثير، ولكنكم غثاء كغثاء السيل. ولينزعن الله المهابة من صدور أعدائكم
وليقذفن في قلوبكم الوهن". قالوا: وما الوهن يا رسول الله؟ قال: "حب
الدنيا وكراهية الموت". رواه أحمد والترميذي
Rasulullah
Shallallahu 'alaihiwasallam bersabda; "Hampir saja ummat-ummat dari segala
penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni piring
makanan." Kami bertanya; Apakah karena saat itu kita golongan minoritas? Rasulullah
ShallAllah SWTu'alaihiwasallam bersabda; "Bahkan kalian saat itu banyak,
tapi kalian adalah buih seperti buih sungai, rasa ketakutan telah dicabut dari
hati musuh kalian dan penyakit wahn disemayamkan dalam hati kalian." Kami
bertanya; Apa itu wahn? Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam bersabda; "Cinta dunia
dan takut mati."[1]
Pada saat seperti inilah kita
menjadi sasaran empuk bagi musuh Islam untuk mengusai apa saja yang dimiliki
umat Islam. Mereka berusaha mengeluarkan umat ini dari ajaran Islam kepada
ideologi, politik, sosial, ekonomi, tsaqofah seperti yang mereka ingginkan.
Sehingga umat ini tidak lagi berpegang pada konsep yang sudah jelas dan
terbukti dalam sejarah manusia.
(وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ
دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا) ([2]).
“dan mereka
senantiasa memerangi kalian sehingga kalian meninnggalkan agama kalian jika
mereka mampu.”
Globalisasi zaman ini bukanlah hal
yang penuh dengan sisi negatif, tetapi
ia juga memiliki sisi yang positif. Ia ibarat dua matau pisau. Tergantung
bagaimana kita bersikap. Bahkan globalisasi ini menjadi bukti kebenaran sabda Rosulullah
saw 14 abad silam ketika Rosulullah SAW bersabda :
عن أنس بن مالك، قال: قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم: «لا تقوم الساعة حتى يتقارب الزمان، فتكون السنة كالشهر، والشهر
كالجمعة، وتكون الجمعة كاليوم، ويكون اليوم كالساعة، وتكون الساعة كالضرمة بالنار»
: هذا حديث غريب من هذا الوجه، وسعد بن سعيد هو: أخو يحيى بن سعيد الأنصاري
،[حكم الألباني] : صحيح[3]
“tidak akan
datang hari kiamat sehingga waktu menjadi sangat dekat (cepat). Setahun seperti
satu bulan, sebulan seperti sepekan (1 jum’at), sepekan seperti satu hari,
sehari seperti satu jam.”
Hadis ini dikuatkan dengan firman Allah
SWT SWT:
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا
عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا
أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ (44) فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ
الَّذِينَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (الأنعام : 44-45)
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan
kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada
mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka
terdiam berputus asa. Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke
akar-akarnya. segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam.”
Ayat dan hadis diatas mengisyaratkan bahwa akan
datangnya zaman yang sangat cepat dan keterbukaan dalam segala bidang atau yang
kita sebut sekarang dengan globalisasi. Pengertian globalisasi
Globalisasi
berasal dari kata Global. Menurut kamus besar bahasa indonesia global mempunyai
dua makna:
1. secara umum dan keseluruhan; secara bulat;
secara garis besar: memberikan
penjelasan secara -- saja;
2 bersangkut paut, mengenai,
meliputi seluruh dunia;
Globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia[1].
Ada banyak sekali definisi mengenai globalisasi, tetapi definisi yang satu sama
lain saling menguatkan dalam arti tidak terlalu jauh makna satu dengan yang
lain. Diantara definisi globalisasi sebagai berikut:
1. persatuan pasar dunia dalam
dunia bisnis universal dan investasi langsung, perpindahan harta, kekuatan,
tsaqofah di dalam lingkup kapitalis liberalisme. Dan menguasai dunia dengan
menghilangkan batas-batas kesukuan. [2]
2. globalisasi adalah kebebasan
gerakan bisnis, pelayanan, investasi dan
pengetahuan yang menembus batas daerah dan negara.
3. globalisasi adalah keterbukaan
dunia. Gerakan dalam dunia politik, sosial, tekhnologi, pengetahuan yang
memudahkan orang berinteraksi dengan yang lain tanpa terkekang dengan batas
wilayah geografi, politik.
4. Globalisasi menurut Martin
Albrow adalah menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia terinkoporasi ke
dalam masyrakat dunia yang tunggal, masyarakat global. Dengan kata lain
globalisasi adalah bagian masyrakat dunia secara keseluruhan.
5. Rosabet Moss Kanter, 1995 mengatakan bahwa
globalisasi adalah dimana dunia menjadi pusat perbelanjaan global yang dalam
gagasan dan produksinya, tersedia disetiap tempat pada saat yang sama.[3]
Globalisasi dilihat secara
dhohirnya sangat menyenangkan, tetapi tersembunyi di dalamnya kesengsaraan.
KRISIS DAN PERMASALAHAN GLOBALISASI
1. Pengaruh Terhadap Negara
Berkembang
Globalisasi sangat berpengaruh
terhadap negara berkembang yaitu dengan menjadikannya bergantung pada alat-alat
pertahanan, ekonomi kepada negara maju. Hal ini mengakibatkan mereka sulit
untuk berkembang dan tetap dalam keterbelakangan karena hanya menjadi
koonsumen.
2. Pencemaran Lingkuangan
Globalisasi yang menawarkan
alat-alat produksi yang besar dan maju, menjadikan tingkat produksi meningkat.
Hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan hidup dan pencemaran lingkungan.
3. Hilangnya Keadilan Dan
Persamaan Hak
SISI POSITIF DAN NEGATIF
GLOBALISASI
1. SISI NEGATIF
Diantara dampak negatif
globalisasi antara lain:
-
penguasaan negara maju atas negara
berkembang, yaitu dengan menjadikan negara berkembang senantiasa bergantung
pada negara maju.
-
Malaise
Kebudayaan : individualisasi. Atau kebangkrutan budaya, hilangnya
kepribadian dan jati diri suatu bangsa.
-
menghancurkan nilai-nilai sosial masyarakat
dan agama suatu bangsa serta menyebarkan perang saudara.
-
Orientasi
hidup hanya pada nilai ekonomi mejadikan bergesernya nilai – nilai kemanusiaan,
keharmonisan hidup dengan lingkungan dan kehangatan persahabatan, menghancurkan ikatan keluarga dan
berusaha untuk menghancurkan masyarakat.
-
menghancurkan anak-anak (generasi) kecil dengan
game-game atau lainnya.
-
globalisasi sama halnya dengan imprealisme
baru dan mendorong prusahan-prusahaan multinasional dan transnasional untuk
memindahkan pabrik mereka ke negara lain
dengan upah buruh murah dan tidak
memperhatikan hukum lingkungan. Dengan demikian mereka berkeyakinan bahwa
negara-negara maju tidak seorangpun menjadi pemenang. Pada akhirnya, kebebasan
yang ditawarkan oleh globalisasi mengakibatkan ketidak nyamana ditempat kerja.
Para buruh merasa kahwatir karena takut diberhentikan, melihat
perusahan-perusahaan dengan mudahnya untuk memindahkan produksi ke negara yang
ekonimi perupahannya sangat murah.
2. SISI POSITIF
-
globalisasi memberikan kemudahan dan
perkembangan kehidupan, sebagaiamana berpengaruh dalam gerak sejarah dan
menciptakan kondisi untuk saling kerjasama dalam segala bidang.
-
adanya tukar komunikasi antar bangsa satu
dengan lainya, sehingga memberikan wawasan baru.
-
menghilangkan jarak antar negara, sehingga
memudahkan manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan yang lain di belahan
dunia.
-
menghilangkan pemisah ekonomi dengan adanya
demokrasi sosial masyarakat.
-
memberikan kesempatan bagi orang yang
memiliki bakat dan kemampuan untuk bekerja dan memanfaatkan globalisasi.
-
membuka ruang untuk memilih pengetahuan yang
sesuai dengan masing-masing individu.
-
Perkembangan
teknologi memudahkan dan membantu untuk industrialisasi, termasuk untuk
komunikasi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, kebersihan, penerangan,
bahkan pertahanan dan keamanan.
-
Terjadi
migrasi yang tinggi baik dari satu daerah ke daerah lain dalam satu negara
maupun dari negara satu ke negara yang lain. Dll.
Era
globalisasi adalah era yang membuka tantangan dakwah semakin besar, banyak dan
kompleks. Ia seperti dua mata pisau, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya
terutama untuk kepentingan dakwah. Yaitu dengan menggunakan sarana
“globalisasi” yang tersedia untuk mengglobalkan dakwah sehingga tidak ada lagi
fitnah (kesyirikan) didunia ini, dan bumi dipenuhi cahaya iman. Wallahul
muwaffiq ila aqwamit thoriq wal hidayah. Wa shollallahu alaihi wasallam.
[1] Kbbi
[2] Alaulamah wa inkisatuha lil wathon arabi,
hal.2
[3] Dikutip
dari mata kuliah Globalisasi dan Nasionalisme HI UMM